Pernahkah kamu mengalami suatu kegalauan sehingga menimbulkan kebosanan? Lalu apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasinya, walau kamu tau nantinya kamu akan terjebak dalam lingkaran kebiasaan?
Aku pernah...xixixi
Dan aku mencoba untuk temukan solusi keluar dari gemelut pikiran dengan cara berenang, yeaiyy. Aku suka banget sama yang namanya berenang. Semakin suka dan addicted ketika sang kekasih hati mengatakan tidak jago dalam hal berenang xixixi, itu berarti sudah ada dua hal yang membuat aku lebih unggul darinya hohoho.
Yuk yang mau gabung, tiap hari Rabu ya
Memang dalam dunia perikanan dan kelautan tidak mewajibkan setiap anggotanya untuk jago berenang. Justru kebanyakan dari teman-teman tidak pandai dalam hal tenggelam dan mengapung (tehnik dasar menyelam). Tapi, menurut aku rugi banget kalau tidak bisa berenang, secara kita tinggal di negara kepulauan terbesar dan terbanyak ke 4 didunia dan potensi lautnya teroke ke 3 didunia, ya toh.. Sayang banget kalau kita ga mengeksplor apa yang ada didalam laut Indonesia dan menjaga kekayaan alamnya.
Walau aku hobby renang dan addicted sama yang namanya air, aku sempat trauma sama yang namanya air laut lho, aku pernah berada dibawah air selama hampir 2 menit.
Ini terjadi di tahun 2012 ketika kantor ibu aku mengadakan piknik di Bali. Saat itu aku dan beberapa rekan kantor mencoba banana boat di pantai Tanjung Benoa. Ketika sang instruktur berkoordinasi apakah diperbolehkan banana boat nya dibalik, kami sebagian mengatakan keberatan dan sebagian lagi mengatakan oke lah. Dan keputusan akhirnya, banana boat kita DIBALIK!
Sekali nyebur, okelah gapapa terpelanting sampai tiga meter kebawah. Pas aku uda dipermukaan, ngeliat rekan-rekan kantor pada tercecer jauh banget dari boat nya. Kebetulan aku cuma berjarak lima meter dari instruktur dan boat. Aku berenang mendekati instrukturnya. Tak lama kemudian si instruktur yang tetap pake kacamata hitam tiba-tiba ngeliat aku dan ngebalik boat nya tepat diatas aku. Alhasil lah aku berada tepat dibawah boat. Duh, panik setengah mati karena dibawah cahayanya hampir ga ada. Sejauh mata memandang hanya ada air asin dan warna biru.
Beberapa detik setelah panik mencari cahaya dan jalan keluar, aku sadar kalau aku akan ga bisa tahan nafas lama selama panik, jadi aku berusaha rilex dan tahan nafas sekuatnya lalu berenang ke arah kanan. Bersyukur aku nemu cahaya dan bisa muncul dipermukaan dalam keadaan hidup!
Sekali nyebur, okelah gapapa terpelanting sampai tiga meter kebawah. Pas aku uda dipermukaan, ngeliat rekan-rekan kantor pada tercecer jauh banget dari boat nya. Kebetulan aku cuma berjarak lima meter dari instruktur dan boat. Aku berenang mendekati instrukturnya. Tak lama kemudian si instruktur yang tetap pake kacamata hitam tiba-tiba ngeliat aku dan ngebalik boat nya tepat diatas aku. Alhasil lah aku berada tepat dibawah boat. Duh, panik setengah mati karena dibawah cahayanya hampir ga ada. Sejauh mata memandang hanya ada air asin dan warna biru.
Beberapa detik setelah panik mencari cahaya dan jalan keluar, aku sadar kalau aku akan ga bisa tahan nafas lama selama panik, jadi aku berusaha rilex dan tahan nafas sekuatnya lalu berenang ke arah kanan. Bersyukur aku nemu cahaya dan bisa muncul dipermukaan dalam keadaan hidup!
Aku ga ingat kejadian selama menunggu semua berenang naik ke boat. Aku masih kerasa bingung. Tiba-tiba sadar ketika si instruktur teriak sambil nunjuk aku, "mbak yang itu duduknya dibelakang saya aja biar ga jauh-jauh jatuhnya". Huwattt, berarti akan terulang lagi nyemplung ke bawah nya??? Kupikir cuma sekali, ternyata jatahnya tiga kali kapal dibalik. *Allahuakbar, lindungi aku* doaku saat itu. Dan lucunya ketika boat ditarik, si instrukstur berbisik ke aku, "mbak nanti jangan dan ga usa bilang-bilang ke orang darat tentang kejadian tadi ya, nanti urusannya jadi panjang". Aku diam dan mengernyitkan dahi.
Kejadian itu sempat terus membayangi hingga sekarang. Tapi tetap tidak boleh menyurutkanku untuk terus melatih otot tangan dan otot kaki di air karena memang aku juga ga terlalu jago, harus terus berlatih dan berlatih.
Kamu tau ga, apa yang paling nyenengin kalau berenang? Yang nyenengin itu pas kita kayuh tangan dan kaki untuk tetap maju, penghalangnya hanya air. Dan yang lebih nyenengin lagi jika kita mau berdamai dengan air, maka air akan bawa tubuh kita maju dan maju. Berasa jadi diri sendiri. (Loh emang kemaren kemaren ga jadi diri sendiri? #apalahapalah)
Buat cewek cewek cantik yang hobi berenang. Menjaga kulit itu penting lho. Sebelum berenang wajib pake sunblock atau handbody lotion ke kulit wajah, tangan dan kaki. Sudha ga perlu ditanya kenapa itu penting ya. Kalau aku suka pakai sunblock dirumah, 15 menit sebelum pakai baju renang. Gunanya agar sunblock nya meresap sempurna dikulit dan nge protect kulit kita dengan baik saat berenang.
Setelah ganti baju, wajib basahi tubuh dengan air tawar sebelum masuk ke air kolam yang penuh dengan kaporit. Ini adalah kebiasaan yang diterapkan bapak ke anak-anaknya dan anak didiknya. Yap, bapakku adalah pelatih renang di kolam renang Brantas (jalan Irian Barat, Surabaya) sebelum kolam renang itu di jual oleh bapak walikota BBDH.
Pada saat SD, tiap seminggu sekali bapak mengajak dan menyuruh aku plus adik untuk berenang. Kata beliau, ini adalah hal yang sangat penting. Tapi aku pada saat kecil adalah aku yang bandel (hehe) kalau ngeliat air, pinginnya cuma ngobok-obok, nyemplung, bermain dan terus bermain. Kerasa ruginya pas uda SMA. Giliran seminggu sebelum ujian praktek renang, baru belajar otodidak setiap hari. Hadeeh.
Sebelum masuk ke air, diwajibkan (ingat, wajib!) untuk stretching dulu. Dimulai dari kepala, tangan, badan dan kaki. Stretching nya kudu totalitas ya, jangan setengah-setengah. Tapi, buat apa sih capek-capek stretching ?
Hmmm, sekedar share pengalaman aja, dulu aku ga suka banget stretching sebelum berenang. Bahkan kalau bisa, ga perlu ganti baju langsung buru-buru loncat ke air #ellho. Nah, suatu ketika, kerasa akibat ga stretching pas beberapa menit nyemplung air, kaki sebelah kanan mati rasa, kayak ketarik ototnya dan ga bisa digerakin. Hilanglah keseimbanganku dan sempat ga bisa narik badan ke permukaan karena kedalaman airnya genap 2 meter. Untung aku ga sendiri saat itu. Temanku yang saat itu lagi makan dan ngeliat aku hampir kelelep, dia langsung loncat ke air (mengabaikan makanan favoritnya) dan narik aku ke daratan. Yap, karena ini kolam renang semi private jadi kita cuma berdua disini. Alhasil, sang teman baik hati merepotkan diri untuk meregangkan otot kakiku sambil ngomel ngomel hihihi.
Nah, sebelum kejadian sama kamu-kamu, lebih baik jangan abaikan peringatannya.
Fiuh, karena terlalu bersemangat dan emosi, berenang kali ini benar-benar melelahkan. Tapi efeknya nyenengin banget, aku jadi merasa lega dan lepas. Baju yang semula kupakai pas jadi longgar. Dan celana jeans yang kupakai itu uda longgar jadi semakin longgar setelah berenang. Bagus untuk diulangi, kan?
Setelah asyik berenang, enaknya duduk santai menikmati angin yang sepoi sepoi (aslinya anginnya kenceng banget dan bikin tubuh menggigil) sambil makan mie goreng dan teh anget (RT ya kalau setuju)
Outfit yang aku pakai saat berenang adalah dominan berwarna hitam, putih dan merah muda. Mungkin yang paham sama fengshui, pasti tau sifat dan tabiat aku hehe. Ditambah dengan biru nya air kolam dan langit yang berwarna abu-abu, semakin membuat badan dan pikiran aku lebih merasa santai. Kebetulan itu semua warna favorit aku.
Setelah berenang, jangan lupa untuk mencuci rambut dan badan sampai bersih ya.
Berenang itu sangat menyenangkan dan dapat menghindarkan kamu dari galau yang membosankan. Ada yang berniat gabung? :)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.