Beberapa bulan yang lalu, ketika blog ini baru lahir, dalam hati saya terbesit sebuah niatan, jika mampu blog ini memasarkan sebuah produk UKM sehingga keuntungan sepenuhnya milik UKM tersebut, UKM pertama yang ingin aku pasarkan adalah Martabak milik Pak Tris.
Dan inilah tulisan saya tentang 20 tahun merasakan Martabak Telor buatan Pak Tris.
Berawal dari suatu malam ketika saya baru masuk sekolah taman kanak-kanak, sepulang dari rumah nenek di Kraton - Surabaya, Ibu dan Bapak mampir ke kios kecil martabak milik Pak Tris. Saya kecil sering di tanya oleh ibu Tris, tetapi saya tidak ingat apa-apa yang ditanyakan. Kata Ibu, ibu Tris suka sama anak kecil dan beliau suka sama saya yang kala itu putih, imut, mungil dan centil (sekarang kebalikannya hihihi). Yang saya ingat saat itu, dengan cekatan Pak Tris membuat martabak untuk para pelanggannya. Pak Tris selalu memasang wajah riang dan teduh, tidak pernah memperlihatkan bahwa beliau sedang susah berjualan. Mungkin karena ada istri yang selalu menemani yaa :)
Kemarin malam, saya membeli martabak telor buatan pak Tris. Aroma yang tidak berubah, senyum dan keramahan yang tetap dipertahankan, pelanggan lama yang tak pernah berpaling dan satu yang tak pernah berubah : istri pak Tris yang setia menemani.
Pak Tris dan Istri :) |
Apakah rasanya enak?
Ini yang pertama kali ditanyakan oleh para pecinta kuliner. Jawaban saya, jelas uenak tho, kalau ndak enak, saya sudah berpaling ke kios martabak lainnya dan ga mau mengulang membeli produk ini selama 20 tahun :). Cita rasanya itu lho, ndak bisa dilukiskan dengan deskripsi dan narasi apapun. Mungkin dengan mencobanya langsung, kita akan mengetahui seberapa enak sih martabak beliau.
Harganya berapa? Porsinya seberapa?
Ndak mahal guys, kita boleh membeli martabak dari harga sepuluh ribu rupiah hingga lima puluh ribu rupiah. Saya biasanya beli lima belas ribu rupiah dan mendapat porsi yang cukup untuk dimakan empat orang.
Selalu ramah dan tersenyum kemudian mengatakan, "monggo.." ketika ada pembeli yang baru datang |
Bahan-bahannya bagaimana? Higienis dan terjamin ga?
Dalam kios pak Tris, beliau menggunakan minyak goreng nabati padat merk Samin, terlihat dari kaleng yang dipakai. Saya tidak tau apakah dalam kaleng tersebut berisi minyak goreng merk Samin atau minyak goreng merk lain, yang jelas minyak goreng yang digunakan memiliki kepadatan dan berwarna layaknya minyak goreng baru dan bukan minyak goreng bekas atau yang biasa kita sebut minyak jelantah. Adonan yang dipakai sebagai kulit martabak merupakan buatan tangan pak Tris sendiri, rasanya pun berbeda dengan rasa martabak disebelahnya. Yang digunakan sebagai isi adalah racikan daging cincang, bawang bombay, daun bawang, dan telur. Tempatnya pun bersih, ini yang paling disuka oleh para pelanggan.
Tempatnya dimana?
Nah, tidak jauh dari kawasan rumahku hehe :p. Kios beliau berada di Jalan Raya Nginden. Jika kita berkendara dari arah manyar menuju jemursari, setelah perempatan lampu merah daerah bratang, kita melihat disebelah kiri terdapat deretan berbagai kios yang berjualan berbagai makanan seperti martabak telor; martabak manis/terang bulan; gorengan; bakso; es kacang hijau dll. Kios pak Tris adalah deretan pertama yang berjualan martabak.
Waktu berjualan?
Pak Tris berjualan dari jam lima sore (menjelang maghrib) hingga sekitar jam 11 malam.
Martabak telor buatan pak Tris paling enak jika dimakan dengan nasi hangat, dicampur dengan lombok hijau dan acar. Dimakan di rumah bersama keluarga. Subhanallah, uenak buanget.
Nah guys, tertarik ingin membeli?
Note : Tidak sempat memfoto martabak telor nya karena sudah terlanjur lapar banget, baru ingat kalau lupa memfoto ketika melihat martabak yang tersisa dipiring hanya kriwilan-kriwilan kulit martabak. In sya allah menyusul ya foto martabak nya hehe.
Martabak Pak Trisno
Jl. Raya Nginden (dekat Universitas Kartini)
Surabaya
Surabaya
Open Monday - Sunday, 17.00 - 23.00 WIB
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.