Hayoo, kalau ada kata pelet, apa yang kalian pikirkan?
Ini bukan pelet magis untuk menarik dan memaksa orang lain agar suka sama kita lho ya. Yang aku maksud pelet disini adalah pakan untuk ikan.
Sebelum beranjak ke paragraf berikutnya, ketahui dulu pengertian dasar pakan ikan ya.
Makanan untuk manusia disebut dengan pangan, sementara untuk hewan dan tumbuhan disebut pakan.
Pakan yang diberikan untuk hewan (dalam hal ini adalah hewan khusus Ikan) terdiri dari dua macam seperti pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah makanan untuk ikan yang berasal dari alam seperti fitoplankton, zooplankton, hewan kecil hingga hewan yang berukuran sedang. Pakan buatan yaitu makanan yang sengaja dibuat oleh manusia. Pelet merupakan bagian dari pakan buatan.
Jadi, ini ceritanya aku sedang flashback kebelakang untuk mengingat beberapa materi perkuliahan. Ketika sedang buka file mata kuliah Tehnologi Pakan Ikan (TPI), aku menemukan beberapa kegiatan praktikum yang menarik untuk diceritakan. Semoga aku masih ingat ya..hehe
Namanya juga jurusan Budidaya Perairan, para mahasiswanya harus mengetahui bagaimana cara membuat pakan ikan. Pada praktikum TPI ke VI, kelompok aku kebagian membuat pelet berbentuk cake untuk ikan hias air tawar. WOW cake? Berarti ukurannya besar dong?! Nah, kalau ukurannya besar sementara kebanyakan mulut ikan kecil, bagaimana caranya ikan makan. Hehehe, yang dimaksud cake disini adalah pelet berbentuk lempengan yang tipis seperti biskuit.
Bahan yang kami siapkan untuk membuat pelet adalah tepung ikan, bungkil kedelai, dedak padi dan tepung jagung. Singkat cerita, setelah melalui penimbangan dan pengayakan (sehingga kami mendapat berat dan nutrisi pelet sesuai dengan nutrisi yang harus didapat ikan serta keseragaman ukuran butiran yang diinginkan), semua bahan tersebut dicampur dan diaduk dengan tangan. Kemudian campuran bahan diberi air sedikit demi sedikit hingga bahan tercampur dan membentuk sebuah adonan.
Adonan yang telah jadi didiamkan sebentar. Sementara kami melakukan persiapan lain : menyiapkan plastik (untuk mencetak adonan) dan mengambil wadah plastik yang telah dijemur dibawah sinar matahari. Sekitar 5 menit kemudian dua orang dari kami mencetak adonan diatas wadah plastik dan dua orang yang lain memipihkan adonan sehingga berbentuk seperti biskuit (cake).
Selanjutnya adonan yang telah dicetak, dijemur dibawah matahari hingga kering. Begitu seterusnya kami lakukan hingga bahan utama habis.
Sayang sekali dalam praktikum kali ini pelet kami tidak sempurna bentuknya. Ada satu formula yang tidak kami masukkan dalam bahan, yakni formula binder atau bahan perekat. Binder bisa berasal dari bahan pokok yang bila dipanaskan akan bersifat seperti lem, misalnya tepung gaplek; empok; ketela rambat; tetes tebu (molasses) dan sebagainya. Oleh karenanya, pelet yang kami buat menjadi pecah.
~oOo~
Mengapa ikan diberi pakan buatan? Terkadang nutrisi alami yang ada di perairan tidak mencukupi kebutuhan ikan, apalagi jika kita memiliki tujuan untuk budidaya, tentu saja kecukupan nutrisi pada pakan ikan harus tetap terjaga, oleh sebab itu dibutuhkan pelet dengan tambahan nutrisi pada komposisi bahannya. Yang kedua, pelet lebih ekonomis dibanding dengan pakan alami yang dikomersilkan. Yang ketiga, kita bisa mengatur berapa karbohidrat, protein dan sebagainya dengan tujuan tertentu pada ikan yang dibudidayakan, entah mungkin untuk pemijahan; pertumbuhan; pembesaran dan untuk tujuan lainnya.
Pakan buatan memang baik untuk ikan, tetapi sisa pakan buatan yang tersebar dalam perairan tambak sering menimbulkan pencemaran akibat banyaknya nutrient yang terakumulasi. Jika nutrient tidak dapat dikendalikan maka hal yang selanjutnya akan timbul adalah kemunculan penyakit ikan. Menanggapi permasalahan pencemaran perairan tersebut, dewasa ini pembudidaya tambak lebih mengupayakan untuk menumbuhkan pakan alami pada perairan dengan bantuan mangrove. Jika ingin membudidayakan ikan bandeng, kita juga bisa menambahkan rumput laut dan udang dalam tambak, budidaya ini disebut dengan polikultur. Ada juga inovasi terbaru membudidayakan tumbuhan dan hewan secara bersamaan atau yang biasa disebut dengan akuaponik. Cara-cara tersebut adalah cara berbudidaya dengan pencemaran minim.
Nah, siapa yang tertarik untuk budidaya ikan? Yuk yuk kita kembangkan potensi perikanan negara kita ^^
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.