Saat pertama kali berjumpa dengan kakak angkatan di gedung Auditorium tepat setelah mendaftar ulang karena aku lolos SNMPTN pada jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, kakak angkatan tersebut mengatakan suatu hal dan itu masih terngiang-ngiang di ingatan hingga sekarang. Kata-katanya kurang lebihnya begini, "...enak lho dek kamu masuk FPK ini, jalan-jalan terus dan ga akan kehilangan ilmu lapangannya...".
Setelah aku menjalaninya, aku menyadari, benar juga ya, kami selalu jalan-jalan, magang di beberapa balai perikanan dan tiap semester selalu ada praktikum lapang. Kemudian ketika PKL (praktek kerja lapang) pun juga harus mencari balai perikanan (yang sesuai minat) dimana balai perikanan tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dan aku memilih kota Karawang sebagai tempat PKL bersama dengan tiga teman sekelas.
Baca juga : Kilas Cerita di Kota Karawang dan Belajar dari Tirta Jaya, Tambak Rumput Laut di Karawang Utara
Nah untuk kali ini, aku ingin bercerita bahwa praktikum yang ini benar-benar terasa seperti wisata. Hampir seluruh tugas diselesaikan di lokasi (tidak dibawa pulang) dan tidak ada mata kuliah berat yang akan di UAS kan. Syik asyik.
Baca juga : Kilas Cerita di Kota Karawang dan Belajar dari Tirta Jaya, Tambak Rumput Laut di Karawang Utara
Nah untuk kali ini, aku ingin bercerita bahwa praktikum yang ini benar-benar terasa seperti wisata. Hampir seluruh tugas diselesaikan di lokasi (tidak dibawa pulang) dan tidak ada mata kuliah berat yang akan di UAS kan. Syik asyik.
Genks otw ^^ |
Perjalanan diawali dari kampus FPK UA yang kemudian menuju ke arah timur. Destinasi pertama praktikum lapang kami adalah BPAP Situbondo, namun karena suatu hal yang menghambat, kemudian perjalanan dialihkan ke UPBL Situbondo.
UPBL Situbondo begitu familiar bagiku dan 12 teman lain karena kami pernah magang disini ketika UPBL masih dibawahi oleh bapak Hitta. Pak Hitta dan istri beliau bernama bu Hitta begitu baik pada kami sehingga kami teman-teman magang merasa nyaman dan tak ingin pulang saat waktu magang telah habis hihihi. Ketika kami berkunjung disini, kepala balai telah berganti orang. UPBL Situbondo kepanjangan dari unit pengelolaan budidaya laut Situbondo. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang kami ambil dari sini selama magang, kebanyakan dari komoditas perikanan dan non ikan payau dan laut.
UPBL Situbondo begitu familiar bagiku dan 12 teman lain karena kami pernah magang disini ketika UPBL masih dibawahi oleh bapak Hitta. Pak Hitta dan istri beliau bernama bu Hitta begitu baik pada kami sehingga kami teman-teman magang merasa nyaman dan tak ingin pulang saat waktu magang telah habis hihihi. Ketika kami berkunjung disini, kepala balai telah berganti orang. UPBL Situbondo kepanjangan dari unit pengelolaan budidaya laut Situbondo. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang kami ambil dari sini selama magang, kebanyakan dari komoditas perikanan dan non ikan payau dan laut.
Diskusi bersama pak Prayogo, kepala balai yang baru dan ibu Gunanti sebelum jelajah lapang |
Dan kini kami kembali kesini untuk mempelajari kembali berbagai komoditas disini, diantaranya ikan bawal bintang (Trachinotus blochii); ikan hias laut; kuda laut; kepiting (Scylla serrata); Bandeng (Chanos chanos); Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus); Udang vaname (Penaeus vannamei); Lobster laut (Panulirus sp.); Sidat (Anguilla sp.); Kakap (Lates calcarifer); Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis); dan Kerapu Kertang (Epinephelus lanceolatus).
Hatchery tempat benih ikan dan udang |
Kolam indukan ikan kerapu |
Kami menjelajah dan belajar disini hingga matahari tepat diatas kami. Puanas buangett ya memang, tapi kami uda menterr. Kami mah lanjut aja mewawancarai pak Asmawi, menanyai beliau dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan tugas dan bab mata kuliah.
Baru beberapa menit berlalu dan banyak dari kami yang sudah kelelahan serta kelaparan hihihi. Kami mengisi amunisi perut dan memulihkan tenaga dulu di UPBL Situbondo baru kemudian melanjutkan perjalanan ke timur. Setelah ISHOMA dilakukan, kami semua berpamitan dan naik bis menuju destinasi kedua : UD. Sumber Kerapu Sejati Situbondo.
Sempat bingung juga, karena destinasi kedua ini tidak mewajibkan kami untuk masuk gedung atau balai, melainkan kami diwajibkan ketengah laut untuk melihat berbagai komoditas ikan payau dan laut di keramba jaring apung (KJA) milik Sumber Kerapu Sejati ini.
Baru beberapa menit berlalu dan banyak dari kami yang sudah kelelahan serta kelaparan hihihi. Kami mengisi amunisi perut dan memulihkan tenaga dulu di UPBL Situbondo baru kemudian melanjutkan perjalanan ke timur. Setelah ISHOMA dilakukan, kami semua berpamitan dan naik bis menuju destinasi kedua : UD. Sumber Kerapu Sejati Situbondo.
Sempat bingung juga, karena destinasi kedua ini tidak mewajibkan kami untuk masuk gedung atau balai, melainkan kami diwajibkan ketengah laut untuk melihat berbagai komoditas ikan payau dan laut di keramba jaring apung (KJA) milik Sumber Kerapu Sejati ini.
Semangat karena sudah kenyang part 2 |
Sekitar satu jam lebih kami menunggu jemputan kapal dari UD. Sumber Kerapu Sejati Situbondo. Bahkan yang tadinya kami kenyang sekali, kemudian menjadi lapar kembali hanya karena menunggu hahaha perut karet semua. Untung saja tempat yang kami menunggu tiba-tiba menjadi ramai oleh penjual makanan. Kebanyakan dari kami memilih untuk membeli bakso, bahkan dua bapak dosen tercinta juga ikut memborong. Aku pun tak ingin ketinggalan, pun penasaran sama bakso asli Situbondo ini. Dannn, dalam hitungan menit, dagangan pak penjual bakso langsung ludes habis.
Masih menunggu sampai garing |
*S.E.C.O* muka aku pernah jadi gosong dan tirus hihi |
Kapal pun datang menjemput dan kami bergantian untuk menaikinya. Keramba jaring apung tidak dirancang untuk dikunjungi sebanyak 120 orang secara bebarengan, jadi kami bergiliran menuju KJA sesuai dengan nomor urut kelompok. Kami dibagi menjadi 2 kloter, kebetulan Ita kebagian kloter satu dan berangkat lebih dulu.
Muka lelah menunggu...haha |
Kami masih menunggu sekitar 45 menit hingga akhirnya kapal datang. Waktu menunggu kami buat sebagai ajang narsis-narsis an agar tidak bosan dan ah... menghalangi perut lapar kembali.
Yak, akhirnya kapal kloter pertama kembali dan waktunya kami kloter kedua berangkat!
Cowo : cool. Cewe : on fire! |
Di KJA milik UD. Sumber Kerapu Sejati ini terdapat berbagai macam ikan kerapu yaitu kerapu bebek, kerapu tikus, kerapu lumpur dan kerapu macan. Semua ikan kerapu tersebut bernilai ekonomis. Ahgghh,, ga rugi deh jika keramba ini dirancang begitu besar dan tidak sedikit ikan yang di pelihara. Menurut pekerja, kebanyakan komoditas disini nantinya akan di ekspor dan sisanya dijual di pasar sekitar Situbondo.
Laut utara Jawa dan pesisir pantai utara Situbondo terlihat cantik dari KJA. Saking cantiknya pemandangan sebagian dari kami justru ga fokus sama ikan-ikannya #ehh hehehe.
Setelah puas menanyai bapak-bapak dan mas-mas pekerja dengan berbagai pertanyaan lalu mencatatnya dalam buku catatan praktikum, kini giliranku kemudian untuk menikmati pemandangan. Enak-enak duduk sendiri menikmati indahnya pemandangan dan matahari sore sembari diterpa angin,, eh kok ada teman se-kelompok yang nge-candid ^^
Makasi lho Iponk ^^ |
Butuh sekitar empat jam untuk sampai di pelabuhan ketapang-Banyuwangi. Pasalnya rentetan kendaraan yang mengantri menuju Bali sungguh teramat panjang. Oiya sih, ini hari Sabtu... Ashar sudah lewat, Maghrib dan Isya' pun terlewati dalam bus. Diperkirakan sekitar malam hari kami baru mendapat giliran menyeberang.
Serius deh, teman itu melengkapi perjalanan hidup. Waktu tidak terasa mencekam walau angin di selat Bali sangat ganas menerpa kapal kami yang sedang melintas. Mukaku yang cemas dan tidak bisa kusembunyikan, seketika menjadi bahan tertawaan teman-teman. Seketika pula aku berubah menjadi malu dan ikut tertawa bersama mereka. Dibalik tertawaku, aku berharap bisa berangkat dan pulang dengan selamat melewati selat Bali ini, aamiin...
Sayangnya,, karena saking asyiknya tertawa bareng, sampai lupa mengabadikan moment.. Yang ada malah kita yang jadi obyek di foto hihi. Makasi sekali lagi ya Iponk ^^
Kapal membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menyeberang, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke hotel tempat kami menginap. Sekitar pukul sembilan lebih 51 menit kami sampai di penginapan : Puri Agung Darmadi. Pembagian kamar dilakukan oleh teman-teman PJMK dengan adil dan baik. Aku rasa, praktikum kali ini adalah praktikum pertama bagiku dimana aku tidak menjadi penanggung jawab mata kuliah dan tidak harus mengatur ini itu, dan rasanya itu... Alhamdulillah melegakan ^^.
"Sekali-sekali penanggung jawab mata kuliah yang cerewet macam dirimu juga perlu istirahat dan menikmati jadi mahasiswa biasa lis...", celetuk si Via. Hahaha benar juga...xD
Oke, teman-teman. Kami harus istirahat. Kegiatan praktikum esok hari sudah menanti.
Baca cerita selanjutnya : Liburan dan Praktikum Part 2
Mbak mau Tanya, di UPBL Ada meshnya tidak?
BalasHapusHalo Dewi, tahun 2010-2011 di UPBL Situbondo disediakan mess. Tapi kebijakan kadang berubah seiring dengan pergantian kepala unit. Jadi sebaiknya, ditanyakan dengan dinas terkait untuk lebih jelas ^^
HapusAda nomer kontak upbl situbondo tidak?
BalasHapus