Sebenarnya, saya sedang tak ada ide untuk bercerita tentang senangnya hari ini di blog. Tapi sang sahabat (bernama Ghea) sedikit memaksa dan mendukung saya untuk membagi cerita hari ini disini, dia pun bersemangat membantu mengumpulkan beberapa foto dan video sebagai bahan dari artikel ini. Karena semangatnya itu, saya jadi ikut sedikit bersemangat dan terkantuk-kantuk untuk membagi cerita hehehe.
Cerita ini berawal dari ajakan seorang teman bernama Isa untuk buka bersama setelah dia pulang ke Surabaya, kebetulan saya juga ingin sharing tentang pakan ikan yang berasal dari kotoran hewan dengannya karena hal ini sesuai dengan bidangnya dan dia ingin menagih hasil rencana analisis usaha tambak udangnya yang kurang lebih lima bulan saya kesampingkan ha ha, jadilah saya mengiyakan ajakan pak dokter hewan yang masih setia menjomblo ini. Tiba-tiba terlintas dikepala, bagaimana jika saya mengajak Ghea juga, kebetulan dia juga sedang tidak disibukkan dengan ujian kedokterannya. Jadilah kami bertiga jalan hari ini.
Isa, Ghea dan Lisa (saya) adalah teman semasa SMA yang tidak pernah jalan bertiga hahaha, karena kami beda kelas, saya dan Ghea duduk sebangku di IPA 2 sementara Isa di IPA 3. Kami (saya dan Ghea) dengan Isa hanya sebatas kenal dan tahu satu sama lain. Dan entah mengapa dan bagaimana, kami menjadi dekat dan akrab saat masa perkuliahan. Hmmm, lumayan beruntung kami bisa jalan bertiga hari ini, walau pada awalnya suasana canggung menyelimuti kami. Ditambah mukanya Isa kelihatan bete karena kami datang terlambat huahahaha, Ghea sih jemputnya telat :p.
Destinasi kami jalan-jalan hari ini adalah mall Tunjungan Plaza. Yah, Surabaya mah, ga ada tempat bagus dan menarik selain mall yak. Kami tidak punya itinerary mau ngapain aja di mall, itulah yang membuat kami semakin awkward, duh emang dasar kami orangnya sama-sama bertype serius dan terencana yak plus kami juga sama-sama anak pertama, jadinya yaaahh, tambah awkward wkwkwk. Setelah mengikuti Ghea beli eyeliner, kami sholat ashar lalu ke pameran Roxi lalu was deciding untuk duduk saja di food court yang suasananya sudah ramai oleh pengunjung. WOW deh.
Kami menghabiskan waktu di food court. Sembari menunggu adzan yang masih 2,5 jam lagi, kami ngobrol, main gadget, mengamati sekitar, main gadget lagi dan begitu seterusnya sampai waktu menunjukkan pukul lima kurang. Eh iya, kami tidak lupa mengabadikan rupa-rupa kami yang "katanya" dari dulu sampai sekarang begitu begitu aja.
Para dokter jomblo T_T. Nyantai dong mukanya, pak |
Awalnya minta difoto karena bu Ghea ini ingin complain ke sosmed mengenai harga kentang goreng yang mahal, lha tapi kok jadi kayak endorse kentang goreng gini ya buk xD |
Alasannya ga sahur, mangkanya lemes bhahaha. |
Saya dan Isa mulai diskusi singkat tentang pakan ikan dari kotoran hewan yang difermentasi, terus lanjut ke analisis usaha rencana tambak. Ghea terlihat engga mudeng sama diskusi kami, lalu dia memutuskan untuk beli kentang goreng. Lha dalah dateng-dateng bu dokter satu ini mengeluh kalau harga kentang goreng nya kemahalen (tapi ya tetep dibeli xD).
G : Kalian tebak rek, harga kentang gorengnya, ya ampun mahal ciaak.
I : Berapa emange?
G : Masa segini harganya tiga puluh ribuuu. Ini yang mega. Yang small dua puluh ribuu.
L : Terus kamu beli?
G : Iyalah. Katae mbaknya, ini kentang dari Filipina mbak. Lha tak jawab, masa' se mbak (ekspresi mukanya sambil nyungir-nyungir, hahaha dagelan kok ancen ghea iki). Iya mbak, benar ini. Awas lho mbak kalo mbujuk, puasa lho ini. Iya mbak beneran ini.
I & L : *speechless*
G : *ngintip kentang dalam kresek, lalu disingkirin ke muka Isa*
Selang beberapa menit, Isa tiduran diatas meja karena ga kuat menyangga kepala ha ha. Lalu dia bangkit untuk mencium aroma kentang goreng. Mukanya menunjukkan kenakalan.
I : Maghribe sek suwi yo. Iki nggarai luwe rek.
G & L : ngiahahahhaha.
I : *nglimprek lagi*
Kami lanjut ngobrol, reunian dan ga jelas mau ngapain sampai waktu menunjukkan pukul setengah lima lebih. Kami berunding untuk bergantian memesan makanan. Saya memesan makanan terlebih dahulu karena melihat antrian mie hotplate yang panjangnya masya allah. Setelah saya selesai memesan, giliran Ghea dan Isa pesan makanan. Sedari awal Isa mengajak buka bersama, do'i ngidam makan hokben gegara di Jakarta ga sempat makan hokben, hmmh cowo lho pakek ngidam segala. Alhasil Ghea mengikuti keinginan Isa. Selesai dengan pesanannya, mereka kembali ke tempat duduk.
G : Kamu tau lis, tak kira harga hokben nya ga sampai tiga puluh ribu, ternyataaa...
L : Berapa emangnya, empat puluh ribu lebih ya?
G : Hhiiyaa (sambil ketawa ga jelas xD)
L : Lha kenapa ga pesan yang biasanya, yang paket hemat?
I : Ga ada iku paket hemat
G : Yawes lah kadung
L : (mbatin : hmm itu pasti ngabisinnya butuh perjuangan)
Isa mengamati suasana sekitar, kemudian dia mulai mengeluarkan opininya.
I : Lihaten tah iku. Kok bisa ya, mbak mbak ibu ibu, berjilbab lho, kok makan dengan luwesnya.
L : Westah sa, ojo digunem
G : Kali mereka lagi haid sa
I : Lho delo'en tah, iku suamine lho yo melok makan
L : Kali mereka hari raya nya hari ini
I : Oo iyo yo aliran abe****** yoo
Kemudian saya dan Ghea melihat kearah yang dituju Isa, lalu perempuan yang dimaksud Isa melihat sinis ke arah kami.
L : Hmmm, kita ya dosa ngerasani mereka. Dilihat aja, dibatin boleh asal ga keluar lewat omongan
G : Yaa ini jamannya uda dekat sama kiamat sa
I : Iyo yoo bener. Kok iso ilo koyo ngunu, ckck
Kami menghitung mundur menit adzan maghrib. Dan setelah sembilan menit berlalu, adzan maghrib berkumandang dari hapenya Isa. Saat saya cek twitter, ternyata adzan maghrib sudah berkumandang tiga menit yang lalu..ngiaahahaha. Selamat makan!
Sudah kuduga mereka pasti kekenyangan. Ghea masih mau berusaha menghabiskan makanannya sampai benar-benar habis, berbeda dengan Isa, dia merasa begah dan rasanya ingin muntah. Hmmm..
L : I can't stooop.. (sambil nyomot kentang goreng Filipina nya Ghea)
I : Whua arek iki ususe dowo, aku ae wareg cak
G : Iyo lisa iki ususe dowo yo
I : Lis, mau ta iki (ngelirik makanannya)
G : Iyo lis, eman iku abisno
L : Hmmm, tenang, nanti lak abis. Abisno saa, ayammu mati lho nanti
I : Gak ono hubunganee
Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu sedikit berteriak pada suaminya karena sudah waktunya berbuka puasa.
L : Hmmm, tadi kita disuguhkan contoh yang jelek, sekarang contoh yang baik
I : Maksudte?
L : Itu lho, ibu barusan memberi tahu suaminya kalau sudah waktunya buka puasa, berartii mereka puasa kan
I : Oo iyo iyo
Perut kami sudah kenyang, alhamdulillah, dan kami berencana untuk sholat maghrib setelah Isa berpamitan pulang. Karena perut kami berdua terlalu begah, kami memutuskan untuk jalan-jalan dulu. Kemudian kami sholat di mushola yang baru direnovasi di lantai lima. Kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa ketika mengantri berwudhu. Kumandang takbir menggema memasuki dinding bangunan mall yang berbatasan langsung dengan kawasan pemukiman penduduk. Sesekali kami dikagetkan dengan luncuran mercon dilangit-langit. Saya beruntung dapat mengabadikannya.
Allahuakbar allahuakbar allahuakbar.
Allahuakbar allahuakbar allahuakbar.
Laa ilaa ha illallahu wallahu akbar.
Allaahuakbar walillaa ilkham.
Alhamdulillah, alhamdulillah bisa melewati ramadhan dengan penuh syukur dan bisa menyambut hari raya idul fitri dengan penuh nikmat.
Setelah sholat maghrib, kami jalan-jalan muter-muter sebelum pulang. Kami butuh girls time ha ha. Belanja tipis-tipis, nyari diskonan dan alhamdulillah kami dapat rejeki voucher seratus ribu dari orang. Wah, benar-benar bersyukur dan girang banget kita hahaha. Karena belanja sangat menguras tenaga dan keringat (halah), kami mampirlah ke tong tjie cafe. Kami mengabadikanya lewat foto yang diambil oleh waitress nya tong tjie hihihi, trims buanget ya mas (nahan malu dan ketawa, idenya Ghea ini xD)
Saya rasa menulis cerita seperti ini tidak terlalu penting. Tapi jika dipikir lagi, ternyata perjumpaan bersama teman secara langsung itu lebih istimewa dibanding hanya berkomunikasi lewat gadget atau dunia maya. Because having and meeting up with real friends can reduce more than 65% stress.
Terima kasih untuk Ghea dan Isa atas hari yang menyenangkan dan awkward ini hahaha. Ini adalah pertama kalinya saya berada diluar rumah pada malam takbiran hari raya Idul Fitri. Ssstt jangan bilang siapa-siapa ya :p
Setelah sholat maghrib, kami jalan-jalan muter-muter sebelum pulang. Kami butuh girls time ha ha. Belanja tipis-tipis, nyari diskonan dan alhamdulillah kami dapat rejeki voucher seratus ribu dari orang. Wah, benar-benar bersyukur dan girang banget kita hahaha. Karena belanja sangat menguras tenaga dan keringat (halah), kami mampirlah ke tong tjie cafe. Kami mengabadikanya lewat foto yang diambil oleh waitress nya tong tjie hihihi, trims buanget ya mas (nahan malu dan ketawa, idenya Ghea ini xD)
Saya rasa menulis cerita seperti ini tidak terlalu penting. Tapi jika dipikir lagi, ternyata perjumpaan bersama teman secara langsung itu lebih istimewa dibanding hanya berkomunikasi lewat gadget atau dunia maya. Because having and meeting up with real friends can reduce more than 65% stress.
Terima kasih untuk Ghea dan Isa atas hari yang menyenangkan dan awkward ini hahaha. Ini adalah pertama kalinya saya berada diluar rumah pada malam takbiran hari raya Idul Fitri. Ssstt jangan bilang siapa-siapa ya :p
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.