18 09 16 - Bangkalan
Undangan resmi yang dikirim mas Raden dan Riska telah sampai di rumah mas Alam tanggal 13,, tiga hari menjelang akad nikah dan lima hari sebelum resepsi. Bisa dibayangkan betapa geregetannya mas Alam ketika sahabatnya menikah tapi tidak langsung memberi tahu dia. Ya begitulah pria,, ga se-luwes wanita.
Sekitar awal bulan Agustus, Riska memberiku bocoran tentang hari pernikahannya. Saking senangnya aku, aku langsung memberikan kabar hanya ke mas Alam (pan ga ada ide siapa lagi yang harus diberi tahu tentang berita gembira ini). Karena Riska memberitahuku sedari awal, aku jadi punya waktu untuk mempersiapkan kado dan couple dress, uhuiiy. Rencana awal, mas Alam dan aku akan menghadiri akad nikah dan resepsi mereka, sayangnya karena beberapa sebab kami memutuskan untuk datang hanya pada saat resepsi.
Dan hari ini resepsi R & R pun digelar di gedung PKPN Bangkalan. Eheemmm senangnya aku melihat pasangan ini. Perjuangan mereka hingga sampai dititik ini tidaklah pendek lagi mudah. Banyaknya rintangan yang menghajar mereka tak membuat sedikitpun surutnya niat untuk bersama. Selamat berbahagia dan menempuh hidup baru untuk kalian! ^^
R & R |
Adalah sebuah kewajiban kesenangan bagi anggota plat M hadir dan meramaikan pesta pernikahan mas Raden sebagai sesepuh plat M. Dan sebuah kesenangan pula untukku mengenal teman baru ^^. Tapi yang bikin aku sedih,, kenapa anggota plat M itu kebanyakan pria siiih...
Baca juga ya Sehari Acara Plat M-enikah : Tiga Dara
Sejujurnya berfoto bukan jadi minatku lagi, tapi karena mas Alam doyan banget berfoto ditambah anggota plat M suka mengabadikan moment melalui lensa kamera, alhasil mau ga mau ikut eksis berfoto deh.
Note to self : Gimana engga anggotanya rajin berfoto, orang kaptennya (tunjuk mas Wahyu Alam) mencontohkan hobi berfoto juugaa.
Pasukan Plat M |
Pasukan Plat M with Owner Ole Olang Resto Bangkalan |
"Digeruduk" |
Untung ya panggungnya kuat...
Usai acara, kami pergi nongkrong di honna sesuai dengan kesepakatan bersama. Para ladies diberi kesempatan untuk berganti pakaian terlebih dulu. Setelah ganti pakaian, kami langsung cuss ke TKP.
Honna itu tempat apa ya? tanyaku dalam hati.
"Honna itu, kafe super eksklusif di Bangkalan yang sudah dikenal diluar negeri. Walau super eksklusif tapi harga makanannya sangat terjangkau. Tempatnya pun nyaman dan dingin...", kata mas Alam menjelaskan.
Motor mas Alam pun berbelok lalu berhenti di parkiran yang penuh dengan motor dan suasana remang-remang. Maksudnya kafe Honna itu dimana ya? tanyaku lagi dalam hati.
"Selamat datang di kafe Honna", sapa mas Alam mengagetkanku. Aku cuma bisa mengernyitkan alis.
"Kayaknya aku dibohongi deh..", gerutuku. Dan dia hanya membalas dengan tertawa terbahak-bahak.
"Jadi kita mau duduk disitu mbak? Aku tadi sudah berburuk sangka sama orang-orang yang duduk disitu, tapi kok kitanya mau duduk disitu", kata Nila, mbak Erna tertawa.
"Salaman dulu deh kita kayaknya Nil, aku juga tadi ketipu...", kataku mengajak Nila bersalaman.
Jadi, yang dimaksud Honna adalah tempat nongkrong pinggir jalan dengan beralaskan tikar dan beratapkan lampu penerangan jalan raya (PJR). Kalau di Surabaya, Honna mirip dengan tempat nongkrong STMJ di jalan Biliton. Honna dekat sekali dengan rumah mas Raden, jadi beberapa teman plat M yang menginap dirumah mas Raden menuju Honna dengan berjalan kaki.
Satu persatu teman-teman Plat M datang, kemudian memesan minuman pada mbak pemilik stand Honna. Aku ikut-ikutan mas Alam pesan minum soda gembira. Kami mengobrol kesana kemari sambil mengabadikan moment kopdar malam ini.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat 12 menit dan akupun meminta mas Alam untuk pulang. Kalau tidak diakhiri, ngobrolnya bisa sampai Subuh ini, padahal kan besok Senin, pasti semuanya mulai sibuk beraktivitas. Mas Alam memenuhi kata-kata yang terlanjur diucapkan diawal kopdar "selamat datang di acara syukuran wisuda saya", yang seharusnya diucapkan saat resepsi mas Raden dengan maksud bercanda. Alhasil dia mengeluarkan dompet dan membayar semua minuman yang telah dipesan oleh teman-teman plat M. Ahihihi, aku ketawa geli tapi juga salut #tepuktanganbuatKapten.
"Allahumma sollu 'ala muhammad!", teriak Firdaus, teman plat M yang duduk disebelah kiriku. Dan kopdar malam ini pun diakhiri, sekaligus menutup perjumpaan acara plat M hari ini.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.