19 09 16 - Bangkalan.
"...kalau aku mbak, yang pertama kali kenal itu ya mas Raden", kata Nila.
"Iya, aku juga nil, mas Wahyu sama mas Raden emang pentolannya plat M, yang dikenal duluan dari plat M ya mereka kali ya...", kataku.
Begitulah pagi-pagi kami "ngerasani" mereka berdua --sahabat fenomenal yang punya sederetan kemiripan (itu menurut pengakuan mas Raden, kalau menurutku sih engga jugaa ehehehe :p)-- sambil menunggu mbak Erna pulang dari membeli kartu perdana.
Rasa kantuk menyelimuti kami beberapa menit setelah makan nasi serpang. Bertambahlah rasa malas karena tidak ada aktivitas lain selain bersantai menunggu jam check out kamar hotel, alhasil kami selonjoran diatas kasur sembari mengobrol.
Ngomong-ngomong tentang nasi serpang, sekitar dua minggu sebelum akad nikah mas Raden dan Riska, aku sempat melontarkan keinginan makan nasi serpang lagi kalau nanti di Bangkalan ke mas Raden. Daaan, pagi ini mbak Erna mewujudkan keinginankuuuww. Oh senangnya hati ini... Pagi-pagi sekitar jam 6-an kami bertiga keluar area PKPN dan berjalan kaki mencari nasi serpang. Rencana awal, mbak Erna mengajak ke daerah penjual makanan disebelah kanan gedung. Tapi rupanya tepat didepan area PKPN ada yang berjualan nasi serpang dan ramai banget antriannya. Rejeki pagi ini ngga perlu jalan jauh untuk mencari dan bisa didapat walau harus mengantri ^^.
Mengantri dan Smile! |
Nasi serpang seharga tiga belas rebu rupiah ini sudah sangat mengenyangkan perut. Hmmm.. Bagi pecinta lauk pauk sepertiku, ini sudah lebih dari cukuuupp! Lauk pauknya sangat beragam dan porsi nasinya pun tidak terlalu banyak, cocok buat porsi perempuan-perempuan deeh. Dari tiga dara ini, akulah orang pertama yang menghabiskan porsi nasi serpang ini. Faktor kemenangan : ngidam, doyan dan laper!
Apa saja isi lauk pauknya? Ada bihun pedas, potongan telur asin (yang mana putih telurnya berasa asiiin banget, membuat aku dan mbak Erna shock, sementara Nila ga makan karena ga terlalu suka), lodeh tahu cecek, udang goreng, potongan pindang berbumbu pedas, kentang dan rempelo ati, dendeng serundeng, sambal bajak, dan peyek. Hmmm nyamm.
Jangan baper #ehh laper ya |
Nah, karena seporsi nasi serpang inilah, aku dan Nila jadi ngantuk dipagi hari. Dan yak, Nila akhirnya tertidur sementara diatas kasur sampai mbak Erna pulang. Siapa suruh menempati kamar yang senyaman ini #ehh. Mas Wahyu dan Mas Zamroni lah yang telah menyewakan kamar untuk kami bertiga. Trims buangett yaa mas mas.
Karena mereka, aku bisa berkenalan dan dekat dengan cewe-cewe Plat M yang limited edition : mbak Erna dan Nila. Kami bertiga menginap dikamar ini, berbagi cerita curhat curcol sampai berbagi make up, seruu bangeett! Yah, walau waktu bertemu cuma 18 jam ya, aku selalu berharap bisa bertemu kembali di lain kesempatan, aamiin.
See you next time ^^ |
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.