Halo~
Sudah lama ya aku tidak me-review hal-hal yang berbau makanan. Hihihi, soalnya jarang makan diluar siii, akunya lebih suka masak sendiri dan makan di rumah. Untuk itu kali ini aku ingin bercerita tentang tempat makan di Surabaya yaa, boleh yaa.
Jadi ceritanya hari kemarin aku sempat ngidam kepingin makan mie tapi bukan mie instan, dan yak kebetulan hari ini ada sohib yang ngajakin makan diluar, aku tanya mau makan menu apa dan dimana, dan dia jawab mau makan mie rampok. YESS, sip, cocok, tanpa basa-basi aku langsung menerima ajakan sohib plek dari aku umur 4 tahun ini.
Temans yang suka klinong-klinong sekalian kuliner pasti sudah tau nih tentang Mie Rampok. Yak, mie rampok ini salah satu tempat kuliner asli Surabaya yang memiliki konsep unik berupa makan dalam penjara. Yang bikin seru, dengan mengusung tema penjara, mereka sangat totalitas dengan konsep tersebut. Dari suasananya yang menyerupai sel-sel penjara, outfit yang dipakai pegawainya mirip kostum untuk tahanan, hingga menu makanannya pun disajikan berbeda. FYI, mie rampok merupakan franchise dibawah naungan CV Mbledos Group yang memiliki cabang kemitraan di kota Lamongan, Lampung dan terakhir di Makassar. Mie rampok buka beberapa cabang di Surabaya, kebetulan yang dekat dengan rumah ada di cabang Ngagel, cus lah kami kesana setelah hujan reda. Hujan hujan, dingin seru, makan yang hangat lagi pedas, siipp weesss.
Sampai di TKP, kami disambut oleh mbak dan mas pelayan yang memakai outfit ala-ala penjara gitu (kaos dan celana bermotif strip hitam dan strip putih - mirip motif kulit zebra, bertuliskan "mie rampok"). Sebelum kita masuk, duduk dan memesan menu, ada aturan mainnya sendiri.
Kita tidak boleh langsung masuk kedalam melainkan harus memesan menu terlebih dahulu. Didepan pintu, kita akan disapa oleh seorang mbak pelayan yang bertugas mencatat menu yang akan dipesan. Lalu bagaimana dengan menunya? Kita yang baru pertama kali kesini ya mana hafal sama menu-menunya... Jangan khawatir, daftar menu telah terpampang besar didepan pintu.
Setelah menu utama (makanan dan minuman) yang kami pesan dicatat dan dikonfirmasi oleh mbak pelayan tersebut, kami dipersilahkan untuk masuk dan duduk menunggu panggilan. Mari kita tunggu seberapa lama koki nya menyediakan menu utama pesanan Anis Mi Cambuk (mi kering level 3)+Bajak Laut (mocca coffee), dan menu utama pesanan Aku Mi Coro (mi basah level 1)+Koruptor (es chocolate).
Sekitar 10 menit berlalu, kemudian nama Anisa dipanggil melalui mic sehingga sound nya yang terdengar hingga seluruh sudut tempat mie rampok. Jadi ceritanya ternyata tujuan dari sohib plekku ini mengajak makan diluar adalah ingin mentraktir aku dan bertemu dengan koki mie rampok yang ganteng (katanya). Sayangnya kokinya sedang tidak bertugas hari ini... Belum beruntung kamu nis...
Tempat kokinya bertugas |
Intermezzo**Tak banyak sahabat yang aku punya, Anis adalah salah satunya. Kami berkenalan saat aku berumur 4 tahun dan dia berumur 5 tahun ketika kami sama-sama mengaji di tempat ngaji milik Bu Toyib. Pertemanan terjalin hingga sekarang dan semoga sampai tua hubungan akan selalu baik.
Ingin melihat Anis itu seperti apa? Boleh lho baca ini Celebrate Our Birthday Together
Anis langsung beranjak dari tempat duduknya dan mengajak aku ketempat mengambil makanan. Dan akupun berhenti melakukan jepret-rekam dengan kamera androidku ini.
Di sekat pertama, Anis memilih dua klakat dimsum sebagai makanan tambahan. Klakat tersebut masing-masing berisi ceker dan shaomai crab. Aku sengaja tidak memesan dimsum karena pasti perut akan sangat penuh nantinya. Aku menghindari itu hihihi.
Bergeser ke sekat kedua, ada 4 sajian toping yang tersedia diatas meja. Anis pun memilih 2 toping, toping Satpam dan toping Polisi (ayam, udang dan sayur). Aku memilih 2 toping, toping Satpam (toping yang berisi ayam dan nori) dan toping Satpol PP (ayam, udang dan nori). Di sekat kedua juga disediakan berbagai saus-sausan, seperti saus sambal, saus tomat, mayonaise ori dan mayonaise keju.
Lanjut ke sekat ketiga. Disini minuman kami telah diletakkan dekat meja kasir. Setelah membayar, kami boleh mengambil pesanan dan menikmati cita rasanya.
Mau lihat menu yang kami pesan? Ini dia..
Mi Cambuk (level 3 = 35 biji cabe) |
Es Mocca Coffee |
Mi Coro (level 1 = 10 cabe) |
Es Chocolate |
Dimsum Ceker |
Dimsum Shomai Crab |
Price :
1. Mi Cambuk Rp 9.000,-
2. Mi Coro Rp 10.000,-
3. Es Mocca Coffee Rp 8.000,-
4. Es Chocolate Rp 8.000,-
5. Toping Rp 4.000,-/biji
6. Dimsum Ceker Rp 10.000,-
7. Dimsum Shaomai Crab Rp 10.000,-
Diluar dugaan, mi coro yang aku pesan sangat pedas luar biasa (iyalahh lomboknya ada sepuluhh). Tapi cita rasanya yang beda membuat ingin terus memasukkan mi dalam mulut, tidak peduli seberapa pedasnya. Bagaimana dengan mi cambuk yang dipesan Anis? Aku memberanikan diri incip sedikit punya Anis, dia mempersilahkan dengan senang hati.
Rasanya Masya Allah! Aku ngga kuwaattt, pedes gilak! Tekstur mi cambuk cenderung lebih kasar karena tidak berkuah, berbeda dengan mi coro yang lembut banget. Anis menilai mi cambuknya kurang asin (barangkali rasa asinnya kalah sama rasa pedasnya, nis…) dan menilai mi coro yang berkuah lebih enak dibanding mi cambuk yang kering. Kalau menurutku, cuma dua kata : Enak dan Pedas.
Saking pedasnya aku tidak berhenti nyeruput es cokelat milikku yang rasanya seperti pop ice rasa coklat biskuit. Perut yang semula mendidih kepanasan, setelah minum es cokelat panas diperut berangsur-angsur mereda.
Piring Anis sudah kosong sementara piringku masih utuh. Dia sudah mulai move ke dimsum yang dipilihnya, sementara aku masih berjuang menghabiskan makanan utamaku. Sumpah ya, jika temans perutnya tidak kuat makan pedas, jangan coba-coba pesan menu dengan level diatas 1.
Anis mempersilahkan aku untuk makan dimsum pilihannya. Duuh, baik banget yak ^^. Dimsum ceker rasanya oke punya. Pertama kali nempel dilidah, ceker berasa ada pahitnya. Kedua dan seterusnya rasanya berubah, seperti ada campuran bedak dalam bumbunya. Kok bisa tau itu rasa bedak? Soalnya aku pernah iseng masukin sedikit bedak ke lidah xixixi *nyengir. Kemudian aku incip dimsum somay isi daging kepiting, enak paraaahh !!!. Tapi.. Harus tau diri lah aku, ga boleh minta incip lagi…
Aku masih berjuang untuk menghabiskan mi coroku, hingga suatu ketika perut dan tenggorokan aku benar ga kuat dan Anis mau menghabiskan mi coro aku hihihi. Daripada mubazir lho… Ini yang dinamakan friendship goals. Aha! Kami bergegas pulang setelah sama-sama menenangkan isi perut selama kurang lebih 30 menit. Dan, ini sudah lewat jam malam perempuan hihihi, kami sampai rumah sekitar pukul 9.30 malam.
Nah, temans, kalau kalian ingin mencoba menikmati sensasi pedas mi rampok, langsung aja datang kesini.
Mie Rampok Cab. Ngagel
Jl. Ngagel Jaya Selatan Surabaya
Open Monday - Sunday, 14.00 - 22.30 WIB
Malunya alasan aku ngajak makan disana km publish wkwkwkwk...😄
BalasHapusAhihihi :))
HapusNampan makanya kayak tempat makan di asrama ABRI, suasananya kayak dirampok gitu ya. Btw harganya ngerampok dompat ndak tuh?
BalasHapusWah kenalin dong temannya hihi. Jomblokah?
Betul betul mas,, mirip di asrama TNI suasana makannya.
HapusTenaaang harganya ga ngerampok dompet kug mas.
Jomblooo,, langsung yak japri hihihi.
Di Lampung jg ada nih mie rampok. Tapi ndak pernah mampir, karena biasa makanan yg legend sih. Tapi kayak ny enak nih mbak lisa..
BalasHapusWah iya ya legend, dikau juga legend lho mas xixixi v^^.
HapusCoba lah sekali-sekali kesini dan rasakan pedasnya, nanti minumnya es yg manis-manis, biar imbang gituuh
Duh bacanya aja ngilu saking pedesnya itu ya, Lis. Hehehe. Aku bukan penggemar makanan pedes kebetulan. Bisa makan, tp dengan kadar pedes yang normal. Tapi mi coro nya bole juga tuh :D.
BalasHapusNah mbak, jangan dicoba klo perut nya ndak kuat.. Sayang perutnya mbak..
Hapus