Mau Wajah Bersih dan Selalu Terlihat Menarik? Ikutin Aja Tips Ini!
Halloo semua..
Apa kabar nih? Semoga selalu sehat dan cantik ya.
Buat kalian yang suka make up, atau setiap kali mau make up, selalu bersihin wajah dulu ngga? Dan kalo udah selesai aktivitas apa selalu sisa make up di wajah dihapus rata? Kalo iya berarti kamu udah melakukan hal yang tepat. Membersihkan wajah sangat penting karena wajah kita kan pasti kotor dan banyak kumannya tiap habis beraktivitas, kalo gak pernah dibersihin nanti kulitnya malah bermasalah dan timbul iritasi atau jerawat dimana-mana.
Jangan males bersihin wajah demi kulit yang sehat dan cantik ya. Jangan ada alesan males atau ribet bersihin wajah karena sekarang udah ada banyak produk pembersih wajah yang praktis, mulai dari menggunakan make up remover hingga menggunakan tisu basah khusus wajah.
Kita juga bisa ikuti tips dibawah ini supaya wajah selalu dalam keadaan bersih.
1. Selalu Ikat Rambut Sebelum Membersihkan
Biasanya banyak yang males nih ngikat rambut saat mebersihkan make up. Padahal ini penting loh biar rambut kalian ga ganggu saat bersihin wajah. Coba deh, mulai sekarang ikat seluruh rambut kebelakang atau bisa juga pake headband biar rambut enggak menggangu kita dan make up bisa benar-benar bersih dari wajah.
2. Jangan Gunakan Air Panas
Membersihkan makeup dengan air panas hanya akan membuat kelembapan kulit berkurang dan membuatnya menjadi kering lho. Jadi, lebih baik gunakan air yang hangat-hangat kuku ketimbang air yang panas ya.
3. Jangan Gunakan Satu Tisu Untuk Membersihkan Seluruh Make Up
Emang niatnya sih biar ga boros pemakaian tisu atau kapas. Tapi tetep kita harus bedain mana tisu atau kapas untuk bersihin mata, bibir sama pipi, agar sisa make up tertentu ga menodai bagian wajah. Penggunaan satu tisu untuk seluruh wajah akan membuat wajah kalian semakin kotor loh, jangan diterusin yaah.
4. Gunakan Micellar Water
Selama ini kita terbiasa membersihkan wajah minimal dengan air atau facial foam untuk membersihkan make up. Tapi sekarang udah ada produk praktis seperti micellar water yang ternyata sangat baik dalam membersihkan make up. Micellar water adalah produk pembersih wajah, bertekstur seperti air, yang dapat mengangkat debu, kotoran, bahkan waterproof makeup secara lembut tanpa perlu dibilas. Micellar water tersedia dalam kemasan 200 ml dan 100 ml. Kemasannya travel pack banget, jadi gak repot kalo dibawa kemana-mana.
Nah itu dia langkah-langkah yang bisa kalian terapkan untuk bersihin noda di wajah ya. Kalo muka udah bersih dan cerah pasti jadi dambaan semua orang. Bukan ga mungkin cara simple seperti diatas bakal bikin kamu jadi lebih dekat dengan si doi yang lagi kamu incer. Secara, doi ga bakal lepas pandangannya melihat wajah kamu yang bersinar cerah. Tunggu apalagi, yuk praktekin segera!
Kemewahan?
Begitu statement mas husband saat jalan bareng KKAI (Keluarga Kecil Alam Istimewa) di salah satu mall elite di tengah kota Surabaya. Dia teringat saat kami iseng jalan berdua (Baby Kia masih sekolah di NICU) untuk mencari bantal khusus Kia yang nantinya akan diletakkan di rumah sepulangnya Kia dari NICU. Kami berkeliling mencari bantal khusus tersebut di ACE Hardware dan Informa East Coast Mall. Kebetulan saat itu tanggal 31 Desember tahun kemarin, kami berkeliling begitu lama hingga tak sadar waktu semakin malam dan mall semakin ramai, membuat kami terjebak dalam mall karena kawasan perumahan elite yang menjadi pintu masuk mall ditutup polisi. Tidak terasa waktu cepat berjalan karena mas husband dan saya asyik melihat berbagai properti mewah disana. Pilihan sight-seeing nya mewah ya, karena ya itu tadi, mas husband suka kemewahan.
Suka kemewahan tadi akhirnya menular ke saya. Mau ngga mau ya, kami tinggal serumah, bertukar inspirasi dan berdiskusi setiap hari, berbagi pendapatpun tiap waktu, otomatis kami saling menulari sifat dan sikap masing-masing.
Menjadi istri sekaligus ibu yang kesehariannya selalu berada dalam rumah, awalnya membuat saya stress dan hampir tidak waras. Mengapa, begitu seringnya saya keluar rumah untuk berkegiatan, menimba ilmu pengalaman lapangan dan menjelajah tempat baru (sendiri maupun beramai-ramai) pada saat masih single membuat saya jarang sekali berada di rumah. Terus terang jaman dulu saya selalu merasa bosan di rumah. Namun kehidupan saya kini, berubah 180 derajat. Dari semula begitu luas kemudian menjadi sempit bergerak. Anehnya kini, karena ada Kia, saya jadi kurang menyukai yang namanya bepergian keluar rumah dalam waktu yang lama.
Beruntung mas husband adalah seorang “manusia hebat”, yang memiliki wawasan luas dan kemampuan yang patut ditepuktangani sepanjang hari, yang menulari wawasannya yang berbeda setiap hari sehingga kebosanan saya sedikit berkurang. Mas husband ini juga membuka wawasan saya tentang topik studi yang dia dalami, Sistem dan Teknologi Informasi, sehingga saya yang cenderung tradisional ini (kurang menyukai narsisme lewat foto selfie dan memainkan sosial media) berubah sedikit demi sedikit menjadi semi modern dan belajar menyukai apa yang tidak saya sukai tersebut (semoga tidak menjadi keranjingan yang berlebihan ya).
Ya harus belajar, orang sekarang cuma di rumah, pegangannya selain peralatan bayi, setrika dan kompor, juga cuma smartphone dan laptop.
Kalau “DONE” atau “TIRED” dengan tugas rumah, saya langsung lari ke smartphone atau laptop. Belajar, bermain dan belanja. Hahaha, itulah aktifitas saya ketika sedang menghadap layar smartphone.
Kembali ke statement kemewahan tadi, otomatis saya tertular sifat kemewahan mas husband. Selera akan barang menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Untungnya, walau selera meningkat, saya tetap suka barang diskonan hihi. Namanya juga sudah jadi bu-ibu ya, kudu semakin selektif kalau pilih kualitas dan harga. Kadang nih saking sukanya lihat barang diskonan yang ada di E-commerce, sampai suka bandingin mana yang murah tapi berkualitas mana yang tidak, kalau kepo nya tidak sampai detail dan memuaskan, dijamin saya belum bisa membeli barang tersebut.
Entah bagaimana, suka kemewahan tadi berubah menjadi gemar mengoleksi. Ya, ketika saya memiliki barang yang berharga yang merupakan pemberian dari orang tercinta, saya akan mendandani dan menjaganya sebaik mungkin. Dari mendandani inilah saya kemudian menjadi hobi mengoleksi, entah pernak-perniknya entah aksesorisnya.
Saya teringat saat saya dibelikan motor Vario oleh Ibu, karena STNK dan BPKB semua atas nama saya otomatis semua hal tentang motor tersebut adalah menjadi tanggung jawab saya. Saya selalu membelikan Pertamax 98 (kala itu--sekarang Pertamax Turbo) ketika bensinnya habis. Saya rajin servis dan mencuci motor saya. Saya belikan spare part yang bagus (dan sesuai dengan kantong mahasiswa saya). Saya juga strik kalau sudah menyangkut keamanan motor. Apapun akan saya lakukan untuk menjaga motor Vario tersebut.
Kemudian saya juga dibelikan handphone Sony Ericsson T707 berwarna pink lilac sebagai kado ulang tahun yang kala itu baru release di tahun 2009. Saya juga dibelikan laptop Samsung tahun 2010 berwarna pink candy sebagai keperluan perkuliahan. Dan flashback jauh kebelakang, saya pernah dibelikan pigura cantik nan unik berwarna pink berbentuk hati oleh Bapak disalah satu mall di Surabaya. Ketiga barang tersebut saya perlakukan dengan baik, saya belikan aksesorisnya, saya buat sendiri pernak-perniknya. Dan alhamdulillah semuanya masih berfungsi dengan baik dengan fisik yang utuh hingga sekarang.
Tahun lalu, saya menyentil mas husband untuk memperbaiki Samsung S7 Edge yang tergeletak mati dilaci kamarnya. Bayangkan, di tahun 2017 ada S7 Edge nganggur di kamar. Kemudian mas husband berupaya sejadi-jadinya agar S7 Edge ini hidup dan berfungsi. Tiga minggu lamanya membuat S7 Edge menjadi berfungsi dengan baik. Dan S7 Edge ini diberikan untuk saya. Uhuiyy, handphone baru.
Kemewahan lagi, iya. Kemewahan mendapat smartphone yang saat itu harganya mencapai 11juta. Kebiasaan "open-primpen-ngramut" saya kembali lagi. Open Primpen dan Ngramut dalam bahasa Jawa berarti menjaga sebaik mungkin. Iya dong harus dijaga sebaik mungkin. E bigimana...
Mulailah ada keinginan membuat S7 Edge hitam ini berubah tampilan menjadi warna kesukaan saya : Pink. Ada 3 baju untuk S7 Edge. 1 baju bawaan asli S7 Edge, yakni Original LED View Cover berwarna hitam klasik. Dan 2 baju tambahan berupa 2 softcase. Salah satu softcase kembaran sama mas husband yang desainnya saya buat sendiri.
Baca juga : Happy Anniversary
Baca juga : Happy Anniversary
Kebetulan softcase punya mas husband sudah ada dua baret pecah, jadi saya berpikir untuk ganti dengan yang baru. Bosan dengan softcase, saya cari hardcase yang bisa dijadikan kembaran, S7 Edge punya saya dan Z5 Compact punya mas husband. Lagi-lagi saya ngga bisa ngga kembaran sama mas husband. Cari cari cari, saya dapat S7 Edge Hardcase dengan bumper dan back mirror, semuanya berwarna Rose Gold. Kesampaian deh punya gadget dengan tampilan Rose Gold. Sementara punya mas husband proses pencarian hingga mendapat barangnya butuh hampir sebulan lamanya. Smartphone Sony ya, elite nan mahal, sampai-sampai hardcasenya pun susah dicari.
Oke, kemewahanpun sudah didapat. Seperti ini.
Oke, kemewahanpun sudah didapat. Seperti ini.
Akhir kata, tabik.
Note : Artikel ini memang sangat tidak penting. Namanya juga opini, jadi saya mengeluarkan apa yang ada dikepala saya. Maafkanlah...
Tendercare Oriflame VS Lip Balm Wardah (Review Singkat)
Bisa dibilang saya masih mencari produk bibir yang cocok. Bibir saya yang rawan kering ini selalu membutuhkan perhatian ekstra dan tidak bisa sembarangan pakai produk bibir. Saya pernah posting di blog ini dan mengklaim bahwa salah satu produk Maybelline yakni Baby Lips Color cocok sekali di bibir, memang benar produk tersebut cocok karena selain mewarnai bibir, produk dapat sekaligus melembabkan. Produk 2 in 1 lah ya.
Baca juga : Maybelline Baby Lips Color Berry Crush
Namun rupanya si bibir ini berkata lain, dia ingin mencoba produk lip yang lain.
Ini nih jeleknya saya, tidak bisa tidak melihat yang serba warna-warni. Produk lip yang warna-warni sempat membuat saya bingung, warna apa saja yang cocok dengan bibir saya yang sudah berwarna merah ini. Pinginnya beli semua warna hahaha. Selain tergoda warna-warni produk dan tentunya akan memakai produk bibir selain punya Maybelline tadi, saya juga harus selektif pilih brand produk bibir.
Tapi saya bukan yang suka neko-neko orangnya juga bukan orang yang berani coba-coba produk kecantikan. Buat muka kok coba-coba. Saya pilih brand yang dikenal dan dipakai orang banyak saja, juga yang sudah diketahui kualitasnya. Wardah dan Oriflame jadi pilihan saya.
Saya juga ngga bisa-an, pakai produk bibir tanpa pelembabnya. Dan buat saya peraturan pilih lip kudu sepaket (satu brand) sama pelembabnya itu sangat berlaku. Semisal, pilih lipstik Oriflame juga harus pilih pelembabnya, si kecil Tendercare. Karena saya punya pengalaman, pakai Tendercare (yang original) kemudian pakai Lip Cream Wardah. Aduhaaiii, ngga sampai tiga jam bibir saya langsung pecah-pecah lalu mengelupas.
Belilah saya Lip Balm Wardah variant Vanilla. Saya pilih yang variant vanilla karena warnanya putih dan saya addicted sama rasa vanilla ehheheheh. Sudah beli, aman deh bibir. Lip Balm Wardah dengan Lip Cream Wardah. Tendercare dengan lipstik Oriflame.
Dari sekian hari mencoba produk diatas, saya ingin membagikan pengalaman saya dalam bentuk narasi singkat. Singkat aja ya, saya soalnya kurang ahli mereview produk kecantikan sih, ngga maksa juga jadi beauty blogger hehe.
Tendercare Oriflame |
Tendercare dan Lipstik Oriflame (bukan lip cream ya--saya pakai The One Colour Unlimited Lipstick Super Matte), bagai madu dan minyak zaitun. Lembuuuutt dan menyatu di bibir. Untuk mendapatkan sensasi lembuuuutt dan menyatu di bibir, tidak bisa instan. Sebelum memakai lipstik, kita harus memakai tendercare terlebih dahulu. Kemudian tunggu beberapa menit (kalau seperti bibir saya yang sangat kering, saya harus menunggu sekitar 3-4 menit). Biar ngga bosan, sambil menunggu kita bisa mengerjakan hal lain. Setelah dirasa tendercare sudah membuat bibir jadi lembab merata, baru kita bisa apply lipstiknya. Dijamin deh, ini lipstik bisa tahan dari pagi sampai sore. Kadang sisa-sisa warna lipstik masih terlihat bahkan menjelang tidur.
Tendercare ini teksturnya tipis, tidak berbau dan tidak berwarna. Setelah dioles pada bibirpun kita tidak akan merasakan apa-apa. Bahannya ringan sih, jadi langsung meresap ke bibir. Bibir jadi terasa lembab alami dan mulus.
Saya pernah memakai lip cream merk wardah setelah mengoles tendercare di bibir. Hasilnya kurang bagus untuk bibir saya. Asumsi saya, mungkin karena keduanya bukan berasal dari brand yang sama, sehingga dalam pembuatannya pun bukan berasal dari bahan yang sama. Setelah 2-3 jam, bibir saya jadi mengelupas dan kering. Otomatis lapisan lip cream pun ikut mengelupas sehingga bibir kembali ke warna aslinya.
Lip Balm Wardah |
Walau bukan merupakan barang baru didunia kosmetik, namun bagi saya Lip Balm Wardah merupakan produk yang baru. Baru saya coba dan pakai. Mau gimana lagi ya, gara-gara tendercare tidak cocok jika disandingkan dengan Lip Cream Wardah, maka saya harus beli lip balm yang cocok dengan Lip Cream Wardah.
Varian Lip Balm Wardah ada 3 macamnya, Orange (berwarna kuning jingga); Strawberry (berwarna merah cerah) dan Vanilla (berwarna kuning gading). Karena saya cinta rasa vanila, saya pilih lip balm warna kuning tersebut untuk dibawa pulang (dibayar dulu tapi dari tokonya).
Jangan dikira lip balm varian vanila memiliki rasa vanila. Dugaan saya salah besar haha. Setelah diaplikasikan, tidak ada rasa apa-apa di bibir. Rupanya vanila ini hanyalah aroma yang menempel dikemasan. Tekstur lip balm wardah tersebut agak tebal, dan sangat terasa di bibir. Bibir jadi tebal dan berat. "Nggedebel" bahasa Jawanya. Butuh waktu yang lebih lama untuk lip balm menyatu dengan bibir. Itupun kulit pecah si bibir tidak semua menjadi lembab. Mungkin lip balm wardah ini hanya mengcover bibir kering. Karena hanya mengcover inilah, bibir masih terasa kering dan pecah.
Saya mengaplikasikan lip cream wardah setelah mengoles lip balm wardah. Yang dirasa bibir saya setelah beberapa jam adalah bibir jadi tebal dan masih terlihat pecah-pecahnya. Kalau sudah begini, tangan selalu gatal ingin mengelupas.
Yah memang merawat bibir kering seperti punya saya ini memang susah susah gampang. Syaratnya memang harus memilih produk yang melembabkan bibir dan itupun tidak semua produk lip balm cocok dengan bibir.
Begitu ya.. Review singkat plus pengalaman saya mencoba produk Tendercare dan Lipstik punya Oriflame serta Lip Balm dan Lip Cream buatan Wardah. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.
Varian Lip Balm Wardah ada 3 macamnya, Orange (berwarna kuning jingga); Strawberry (berwarna merah cerah) dan Vanilla (berwarna kuning gading). Karena saya cinta rasa vanila, saya pilih lip balm warna kuning tersebut untuk dibawa pulang (dibayar dulu tapi dari tokonya).
Jangan dikira lip balm varian vanila memiliki rasa vanila. Dugaan saya salah besar haha. Setelah diaplikasikan, tidak ada rasa apa-apa di bibir. Rupanya vanila ini hanyalah aroma yang menempel dikemasan. Tekstur lip balm wardah tersebut agak tebal, dan sangat terasa di bibir. Bibir jadi tebal dan berat. "Nggedebel" bahasa Jawanya. Butuh waktu yang lebih lama untuk lip balm menyatu dengan bibir. Itupun kulit pecah si bibir tidak semua menjadi lembab. Mungkin lip balm wardah ini hanya mengcover bibir kering. Karena hanya mengcover inilah, bibir masih terasa kering dan pecah.
Saya mengaplikasikan lip cream wardah setelah mengoles lip balm wardah. Yang dirasa bibir saya setelah beberapa jam adalah bibir jadi tebal dan masih terlihat pecah-pecahnya. Kalau sudah begini, tangan selalu gatal ingin mengelupas.
Yah memang merawat bibir kering seperti punya saya ini memang susah susah gampang. Syaratnya memang harus memilih produk yang melembabkan bibir dan itupun tidak semua produk lip balm cocok dengan bibir.
Begitu ya.. Review singkat plus pengalaman saya mencoba produk Tendercare dan Lipstik punya Oriflame serta Lip Balm dan Lip Cream buatan Wardah. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)