Rencana saya, di tiga hari bulan Ramadhan kemarin berbuka puasa di luar rumah. Alasan utamanya, saya sedang ingin menyembuhkan dua jari tangan kiri saya yang abnormal karena alergi, kan perih tuh kalau dipakai memasak terus-terusan. Nah, berturut-turut rencana saya ingin berbuka di resto pilihan mas husband (yang sebentar lagi akan saya ulas), lalu di masjid kecil (Taipei Cultural Mosque) dan hari terakhir puasa di masjid besar (Taipei Grand Mosque). Sayangnya, flu di tubuh saya dan Kia yang sedang kuat-kuatnya di hari-hari terakhir puasa membuat saya membatalkan rencana itu. Kami bertiga hanya keluar makan di Kunming Halal Restaurant H-3 sebelum hari raya.
Namanya Kunming Islamic Restaurant atau biasa dikenal dengan Kunming Halal Restaurant dan nama chinesenya 昆明園 / 清真昆明園餐廳 adalah termasuk salah satu restoran halal pertama di Taipei. Didirikan sekitar 19 tahun yang lalu (menurut websitenya) oleh ownernya yang seorang Muslim dan in sya allah bisa dipastikan bahwa makanan yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang halal.
Baca juga : Berani Coba Beef Noodle Taiwan?
Baca juga : Berani Coba Beef Noodle Taiwan?
Dari apartemen kami, Yonghe New Taipei City, seperti biasa naik bus 672 (bisa juga naik bus 207) menuju stasiun MRT Gongguan (Green Line/Jalur Hijau), kemudian turun di stasiun MRT Nanjing Fuxing exit 5 (tetap di Jalur Hijau ya).
MRT Nanjing Fuxing Exit 5. |
Masuk gang yang ada disebelah kanan exit 5, kemudian jalan sekitar 100 meter, melewati pemandangan yang indah (apartemen mewah hehehe), ngga lama sampai deh di tujuan.
Do'i : Selfie dulu dooong.. |
Saya agak khawatir mau masuk. Bukan karena suasana didalamnya, melainkan karena restoran ini sedang tak ada orang, padahal sebentar lagi masuk waktu untuk berbuka puasa. Hmmm, barangkali sebentar lagi akan ada rombongan yang datang. Juga beruntung sih sepi begini, saya dengan leluasa mengabadikan nuansa islami restoran. Ijin dulu ya laopan.. (Laopan, bahasa Zhongwen yang berarti = bos).
Nuansa islam modern, dilihat dari pintu masuk. |
Perhatikan jam kerja nya ya kalau mau makan disini ^^. |
Masuk ke dalam restoran, disambut oleh seorang laki-laki paruh baya (namun masih kelihatan sangat bugar). Dengan menggunakan intonasi bahasa English bercampur Zhongwen, beliau memberikan dua buah buku menu tebal kemudian meninggalkan kami untuk memilih menu. Cuaca Taipei di bulan Juni ini sedang hot hot nya, tidak ada angin, walau banyak pepohonan dimana-mana namun sama sekali tidak memberikan kesejukan, saya pun terheran-heran. Sang pria paruh baya tadi mengerti kalau mas husband sedang kepanasan, oleh karenanya beliau langsung menyalakan pendingin ruangan. Alhamdulillah akhirnya...
Kami masih melihat-lihat menu, memilah-milih menu apa yang akan dimakan kami bertiga (dan yang sesuai kantong tentunya). Hmmm, FYI, kalau mau makan disini harus menyiapkan budget minimal 500NT ya (iseng : silahkan di rupiahkan, tapi ingat jangan sakit hati). Kemudian sang pria tadi memberikan beberapa menu takjil, GRATIS. Alhamdulillah...
Menu takjil. |
Berikut menu-menunya sudah saya abadikan disini. Silahkan dilihat. Boleh dijiplak asal ijin dulu, terima kasih.
Pengantar buku menu. Silahkan dibaca, ini penting. |
Aneka bumbu dasar. |
Sudah lihat-lihat, kami memilih tiga menu makanan dan dua minuman : 1 Briyani rice with chicken, 1 Chapati, 1 Fried beef with sour vegetable, 1 Orange juice dan 1 Mango juice.
Oiya, saat saya ke dalam menemui pria tadi untuk memesan menu, ada segelitik hal yang menarik dari restoran ini. Coba lihat beberapa mejanya, meja makan yang dipenuhi dengan lembaran demi lembaran uang kertas dari berbagai negara. Kami menduga ini uang kertas dari pengunjung yang datang. Didalam uang kertas pun terdapat tulisan berisi pesan untuk yang membaca, kebanyakan berisi testimoni dan pengalaman makan di restoran ini. Tapi jangan mencari tulisan si "ini" LOVE si "anu" ya, ngga ada dan ngga usa aneh-aneh.
Kalau mau memesan disini. |
Salah satu meja, penuh dengan lembaran uang kertas dari beberapa negara. |
Ada yang lihat uang Indonesia ngga?hehehe. |
Alhamdulillah sudah masuk waktu maghrib, kami langsung mencicipi takjil sebagai pembatal puasa hari ini. Ngga pakai lama, pesanan kami datang. Begitu tuh orang Taiwan, kecepatan adalah hal yang utama.
Briyani Rice with Chicken untuk saya dan Kia. |
Chapati pesanan Ayah. |
Fried Beef with Sour Vegetables pesanan Ayah. |
Orange juice untuk Ayah (depan), Mango juice untuk saya, dan ada satu mangkok mangga takjil. |
Jangan ditanya soal rasa ya, wah sudah sangat pantas dan sesuai dengan harganya kok. Makanya yang datang dari berbagai negara. Malahan ada salah satu artikel dari blog pribadi yang menyebutkan bahwa dia suka makan di restoran ini, kalau ke Taiwan justru yang dikangenin adalah masakan disini, FYI pemilik blog yang saya ceritakan barusan adalah non muslim.
Usai berbuka puasa, kami menjalankan sholat maghrib disini, sebab disekitar radius kurang lebih empat kilometer tidak ada masjid atau mushola. Kata mas husband, dulu saat do'i makan disini, sholat maghribnya ada ruangan khusus didalam, namun karena tempat tersebut sekarang sedang ada yang reservasi dan penuh dengan sekelompok orang lokal, kami sholat di tempat kami makan. Beruntung hingga kami selesai makan, tidak ada pengunjung yang datang, jadi kami bisa menggunakan tempat makan ini jadi tempat sholat. Mas husband meminjam sajadah pada pria yang tadi.
Kok saya rasa pria yang tadi lebih dari sekedar pelayan ya, jangan-jangan beliau laopan disini..hmm, terlihat bugar, berwibawa dan sembari menunggu pengunjung beliau membaca buku. Mister Yacob Mah? Saya cuma berani tanya dalam hati hahaha.
Jadi Kia, mau makan kesini lagi nanti? || Mmmnnnggg... |
Restoran yang unik, makanannya sangat enak dan mengenyangkan, nuansa islami, tempat makan dan kamar mandinya bersih, bisa nih ditandai, kalau ada rejeki lagi bisa makan lagi disini.
Baiq, segitu dulu ya cerita saya makan di salah satu restoran halal di Taipei. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa jadi referensi temans yang ingin makan makanan halal di Taipei. See you on next article ^^.
Kunming Islamic Restaurant
No. 26號, Lane 81, Fuxing North Road, Songshan District, Taipei City, 105.
Open Weekdays (11.30-14.00 and 17.30-21.30),
Weekend & Public Holiday (17.30-21.30).
Uang di atas mejanya jarang uang rupiah sepertinya hehe. Berarti jarang orang Indonesia yang ke sini mungkin ya?
BalasHapusMungkin juga banyak yang concern sama makannya, mungkin juga orang Indonesia yg makan disini ngga bawa duit rupiah, ada banyak kemungkinan yaa..
HapusWaah, tinggal di Taiwan ya mbak? Menarik banget!
BalasHapusJadi keinget pengalaman waktu di Dalian, menu-menu di sana ada gambarnya, jadi kita enggak bingung ini makanan penampakannya bakal kayak apa, hahaha
Dalian itu ada diselatannya Tiongkok ya mbak?
HapusIya, di asia timur yang kebanyakan penduduknya jarang bisa berbahasa Inggris, untuk membantu berkomunikasi dengan orang asing biasanya dengan menggunakan gambar mbak...
nasi briyani nya menggiurkan sekali~
BalasHapusRasanya nikmat mbak, mari makaaan hehe
HapusAsyik banget kalau baca-baca hal kayak gini, secaraaaa di luar negeri khususnya Taiwan dan China dan sekitarnya, susah banget rasanya nyari makanan halal buat orang awam.
BalasHapusDengan tulisan pengalaman kayak gini, memudahkan orang awam yang baru di Taiwan mencari makanan halal.
Teman saya ada yang tinggal di HOngkong, menikah sama orang sana.
Suaminya sih masuk Islam, tapi tetap tinggal di rumah mertua yang notabene non muslim, dan dia terbiasa makan di resto non halal dengan tidak memesan makanan yang mengandung babi.
Meskipun kalau ada acara, mereka makan bareng, satu meja ada menu itu hahahaa.
Senang banget, kalau nemu resto halal kayak gini :)
Mbak Rey ini emang paling top klo nulis kalimat. Panjang benerrr haha. Makasii ya mbak uda meramaikan artikel saya hihihi
Hapus