Sebagai sesama ibukota nih, ada banyak kesamaan dari kota Jakarta dan Taipei dibidang apa saja. Ya teknologinya, ya percepatan pertumbuhan ekonominya, ya persaingan dalam mencari lapangan pekerjaan, biaya hidup yang menjulang dan lain sebagainya. Hampir sama lah semuanya. Tapi menurut saya ada satu hal nih yang beda, yakni masalah kesehatan.
Nah ini yang bikin saya ingin cerita tentang bedanya urusan tentang kesehatan gigi di tempat tinggal saya (Taipei) dan saat kami plesir ke Jakarta.
Di sekitar tempat tinggal saya, distrik Shilin kota Taipei-Taiwan, klinik gigi tersebar hampir di tiap blok. Dan yaa sudah pasti, tiap klinik pasti punya suatu keunggulan dari klinik yang lain, klinik gigi bersaing--saya menyebutnya. Klinik tersebut ada yang dimiliki perseorangan, ada pula yang terkumpul dalam satu jaringan perusahaan bukan milik pemerintah. Uniknya hampir semua klinik baik yang dimiliki perseorangan maupun yang tergabung dalam jaringan perusahaan swasta memperbolehkan dalam transaksi pembayarannya menggunakan kartu NHI (semacam kartu BPJS kalau di Indonesia). Proses pembayaran menggunakan NHI ini pun tidak ribet dan tidak mbulet. Semua hal kalau bisa dipermudah ngapain dijadikan susah, mungkin itu motto kerja orang-orang Taiwan.
Semua mudah. Sayangnya di Taipei tidak ada aplikasi yang mencantumkan tentang kesehatan gigi. Kata rekan sesama mahasiswa (yang minat belajarnya dibidang kesehatan), di Taipei memang ada aplikasi dan website yang mengulas tentang kesehatan dan melayani sejumlah permasalahan kesehatan tapi hanya mencakup kesehatan kulit saja. Diawal kedatangan di Taiwan, hal ini cukup memberatkan saya karena sulitnya mendapat informasi mengenai kesehatan gigi, kalau semisal gigi dan mulut ada masalah yaa mau nggak mau kudu datang langsung ke kliniknya dan tanya pada dokternya. Iya kalo dokternya bisa English, lha kalo engga (kek saya)?
(Psssttt, ngga semua orang pintar di Taiwan bisa berbahasa Inggris, itu karena mereka yang sangat mencintai bahasanya lho).
Di Jakarta-Indonesia, siapa sih yang tidak mengenal Halodoc? Sebuah plaform yang mencakup segala hal tentang berbagai bidang kesehatan. Melalui Halodoc ini, kita bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis, melakukan tes laboratorium hingga membeli obat, cukup dari layar laptop atau smartphone kita, kapan saja dan dimana saja. Big applause.
Halodoc dari layar laptop |
Jadi ingat nih waktu saya silaturrahmi ke rumah bude di Jakarta, salah satu sepupu tertua saya mendadak ada masalah sama giginya. Ngga pake lama, sepupu yang lain menawarkan untuk pergi ke rumah sakit gigi. Tapi masalahnya, mana ada rumah sakit atau klinik gigi yang buka di H+3 Hari Raya Idul Fitri? Pikir kami waktu itu cetek sekali, kebanyakan sepupu saya bekerja dibidang bisnis dan property, hanya sedikit yang mengerti kesehatan dan teknologi.
Lha kok untungnya, teman dari sepupu menyarankan untuk konsultasi melalui website Halodoc via online. Bisa melalui chat atau telepon. Walau sepupu saya yang sakit giginya rada alot dibilangi (karena dia masih ngga percaya konsultasi ke dokter kok lewat hape), untungnya temannya sabar kasih step by step nya. Setelah konsultasi pun sepupu saya tetap kekeuh mau datang ke Happy Dental Clinic Ciputra Mall , yaa udah sama temennya ini dianterin kesana sekalian nge-mall katanya. Kurang baik apa coba temannya, ehh kurang bagus apa coba platform Halodoc ini.
Saya kira kalian semua sudah tau pasti tentang Halodoc ini, jadi manfaatkanlah sebaik-baiknya platform bikinan negeri sendiri ini.
Ahh.. Seandainya di Taipei ada Halodoc...
Ahh.. Seandainya di Taipei ada Halodoc...
Semua ada kelebihan dan kekurangan masing2 ya mba :D. Kalo di sana birokrasinya ga serumit Indonesia, tapi aplikasi kayak halodoc blm ada. Padahal yg aku tau di sana udah serba online dan aplikasi semua yaaa padahal. Kebanyakan begitu kan. :)
BalasHapusAku kmrn pake halodoc ini utk bikin janji buat tes swab Drive thru. Gampang memang.