Tiga hari yang lalu Ibunda di rumah sedang galau dan agak sedikit sensitif saat dihubungi via video call. Usut punya usut lantaran dari sederet komplek hanya rumah kami yang tidak didatangi petugas kesehatan. Padahal blast woro-woro sudah tersebar di wa grup RT dari beberapa hari sebelumnya : “akan ada petugas kesehatan yang datang mengunjungi tiap rumah, untuk didata penerima vaksin dan juga cek kesehatan gratis”.
Ibunda sudah bersiap dari pagi hari bahkan sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus sebelum kedatangan petugas kesehatan. Hebat bener Ibunda gue. Tapi setelah sholat dhuhur tidak ada seorangpun yang datang ke rumah. Setelah dicek wa grup, rupanya petugas kesehatan sudah berada jauh dikomplek ujung, yang mana rumah sudah terlewati. Tetangga kiri-kanan menanyakan tentang obat yang didapat pada Ibunda. Pensiunan apoteker yang brilian satu ini rupanya enggan menjawab dengan cepat lantaran sakit hati kenapa si petugas kesehatan tidak menghampiri rumah. Apakah karena dari sekomplek rumah, hanya sang Ibunda lah yang punya riwayat covid 19 dan pernah dirawat intens di rumah sakit selama beberapa hari?
Pertanyaan belum terjawab hingga keesokan harinya. Saya seperti biasa menghubungi via video call di waktu yang sama. Walau hanya selisih satu jam waktu Taipei-Surabaya, tapi saya tidak ingin mengganggu aktivitas Ibunda saat saya menghubungi. Kemarin Ibunda terlihat gembira dan bersemangat. Beliau langsung bercerita (tanpa titik koma saking semangatnya), bahwa ex-kantor Ibunda meminta beliau untuk mengisi form penerima vaksin covid dan seterusnya akan diurus oleh pihak kantor. Syukur Alhamdulillah.
Lalu sejatinya siapa saja sih yang jadi kelompok prioritas pemberian vaksin covid 19?
TAHAP VAKSINASI
“Penetapan kelompok prioritas penerima vaksin dilakukan dengan memperhatikan roadmap dari WHO-SAGE dan ITAGI, jadi pemerintah tidak asal pilih kenapa harus lansia dan pekerja publik”, kata dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM MARS, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes.
Terhitung satu tahun sudah covid 19 berada di Indonesia. Pemerintah terus gencar mengusahakan berbagai cara untuk meredakan penularan covid 19. Dimulai dari solusi donor plasma hingga pemberian vaksin secara bertahap untuk sekitar 200 juta lebih penduduk yang dimulai pada bulan Januari 2021. Berikut detail tahapan pemberian vaksin covid 19.
1. Tahap Satu
Dilakukan pada bulan Januari hingga April 2021. Sasaran vaksinasi antara lain :
a. Tenaga kesehatan
b. Asisten tenaga kesehatan
c. Tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk mahasiswa yang sedang menjalankan program kedokteran di fasilitas tersebut)
d. TNI, Polri dan aparat hukum
e. Petugas pelayanan publik (seperti petugas di bandara; pelabuhan; terminal, perbankan, PLN, PDAM, petugas DAMKAR, BPBD, BUMN, BPJS)
f. Petugas lain yang terlibat langsung memberikan pelayanan pada masyarakat
2. Tahap Dua
Dilakukan pada bulan Januari hingga April 2021. Sasaran vaksin antara lain :
a. Kelompok usia lanjut (diatas 60 tahun)
b. Tokoh masyarakat atau tokoh agama
c. Pelaku perekonomian strategis (seperti pedagang di pasar, pelaku UMKM, dan pelaku usaha lain yang berkontribusi dalam sektor perekonomian)
d. Wakil rakyat, pejabat pemerintah, ASN dan Perangkat daerah (mulai dari kecamatan, perangkat desa, rukun warga RW dan rukun tetangga RT)
e. Petugas pariwisata, hotel dan restoran
f. Atlet
g. Wartawan dan pekerja media
3. Tahap Tiga
Dilakukan pada bulan April 2021 hingga Maret 2022. Sasaran vaksin yakni masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial dan ekonomi. Dengan kata lain, vaksin akan diberikan pada masyarakat yang rentan tertular di sekitar pusat penyebaran wabah.
4. Tahap Empat
Tahap terakhir selanjutnya dilakukan pada bulan April 2021 hingga Maret 2022. Sasaran vaksinasi adalah masyarakat dan pelaku ekonomi dengan pendekatan kluster covid 19 sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Pendataan penerima vaksin dilakukan melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid 19 dan penentuan jumlah sasaran per kelompok nya berdasarkan pertimbangan Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Jadi benar adanya pembagian vaksinasi ada dasarnya dan tidak asal pilih.
APA SAJA MACAM DARI VAKSIN YANG DIBERIKAN?
Karena saking buanyaknya populasi penduduk di Indonesia dan itupun tersebar diberbagai daerah lintas laut dan udara, pemerintah memberikan solusi dua macam vaksin yakni vaksin program dan vaksin mandiri.
1. Vaksin Program
Diberikan gratis kepada kelompok yang meliputi tenaga kesehatan, pelayan publik, aparat hukum dan keamanan, peserta BPJS. Vaksin yang dipilih yakni Sinovac (asal China) dan Covax/Gavi (asal Negara koalisi dibawah WHO).
2. Vaksin Mandiri
Diberikan pada yang mampu. Vaksin yang dipilih meliputi Sinovac, Novavax (asal Amerika Serikat) dan Merah Putih (buatan anak negeri)
Ilustrasi vaksin covid. Sumber : detik health.
KERJASAMA PEMERINTAH
Dalam program vaksinasi ini pemerintah tidak sendiri melainkan bekerja sama dengan berbagai pihak lain nih gengs. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid 19, bahwasanya Pemerintah (dalam hal ini Kementerian Kesehatan) dapat bekerja sama dengan kementerian atau lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten atau kota, BUMN atau pihak swasta, organisasi profesi kemasyarakatan dan pihak lainnya yang dipandang perlu.
Kementerian Kesehatan bersama dengan PT Media Dokter Investama (atau yang lebih kita kenal dengan nama Halodoc) sepakat menandatangani perjanjian kerjasama pada Senin kemarin (1/3) untuk mempercepat program vaksinasi nasional yang ditargetkan harus rampung dalam kurun waktu satu tahun. Selain agar tercapainya target vaksinasi, kerja sama ini diharapkan agar pelaksanaan vaksinasi dapat berlangsung efektif; efisien dan tepat sasaran.
Halodoc itu apa ya?
Halodoc adalah sebuah platform kesehatan (mencakup sebuah aplikasi dan situs website) yang menyederhanakan akses kesehatan dengan memanfaatkan sistem online agar dapat berinteraksi langsung dengan dokter hanya dengan melalui smartphone. Ibunda yang notabennya masuk dalam katagori lansia (walau sejatinya beliau tidak ingin dianggap tua—kecuali inginnya dipanggil ‘eyang’ sama #SingkekKriwul) bisa juga di vaksin melalui aplikasi Halodoc. Tinggal bikin janji oleh pihak rumah sakit terdekat atau ikut drive thru terus di vaksin deh.
Alhamdulillah semakin dipermudah dalam mendapat vaksin covid 19. Semoga Indonesia segera mencapai goal dalam pemberantasan penularan covid 19. Aamiin…
Semoga pemberian vaksin covid 19 ini bisa menjadi langkah cepat juga ya selain tetap prokes dengan 5M agar pandemi lekas berakhir. Kangen juga dengan kehidupan normal dan bersosialisasi tatap muka
BalasHapusSemangat dan ngga bole pantang menyerah ya mbak Fenni ^^
Hapus