BISAAA !!
DISCLAIMER : ini bukan artikel iklan atau promosi atau content placement ya. Ini artikel saya buat berdasarkan pengalaman saya. Jika temans ada yang berbeda pendapat, feel free buat bagi pengalamannya :).
Saya baru ingat, rupanya sudah dari akhir tahun 2018 saya mencoba salah satu aplikasi di Toko Indonesia pertama yang berdiri di Taiwan. Ada yang sudah bisa menebak apa nama toko tersebut?
Yak, betul. Namanya Index.
Kenapa pilih Index? Padahal ada banyak sekali toko Indonesia yang berjajar bak jamur seantero kota Taipei. Yang pertama, di tahun 2018 kebetulan apartemen tempat tinggal kami dekat dengan Index cabang Yonghe. Pokoknya kalau kepengen beli barang-barang Indo, tinggal lari ke Index. Yang kedua, kenapa kirim uang pilih ke Index, karena mereka sistemnya paten dan terstruktur, ngga berubah-ubah seperti mood penjaga toko indo lain #ehgimana, padahal saya mantan penjaga toko indo juga wkwk. Yang ketiga, kenapa tetap pilih kembali ke Index?. Nah ini yang ingin saya ceritakan di paragraf selanjutnya. Masih mau baca kan? #nyengir.
Saya lupa apakah di tahun 2019 atau 2020, ketika saya hendak transfer dari uang NTD ke IDR dengan tujuan menabung dan pakai aplikasi Halo Index, tetiba saya ditolak oleh penjaga kasir bagian pengiriman uang dan barang di cabang Index Hocecan (Index dekat Taipei Main Station) dengan alasan saya bukan TKI dan ARC nya bukan ARC pekerja.
Memang sii, waktu itu ada issue jika bukan TKI dan tidak punya ARC pekerja maka tak bisa kirim uang ke Indonesia, apapun alasannya. Dengar kabar burung, ini ada kaitannya dengan cara pemerintah Taiwan untuk melacak keberadaan tenaga kerja kaburan (tenaga kerja asing yang tidak memiliki ijin tinggal yang jelas di Taiwan).
Buat saya make sense juga, secara saya bukan pekerja, lalu duit dari mana asalnya koq bisa kirim uang ke rekening tabungan di Indonesia?. Padahal sebenarnya ada pemasukan beasiswa, tapi asyiknya pemerintah Taiwan itu selalu lurus, tidak boleh ada alasan apapun yang bisa lolos jika tujuannya untuk melanggar peraturan. Kalau sudah A ya A, B ya B, Z ya Z.
Sayangnya si mas penjaga kasir berkata menolaknya tidak dengan baik-baik (baca : menolak dengan nada tinggi), seolah-olah saya habis melakukan kesalahan apaaa gitu. Saya ingat dengan jelas muka si penjaga kasirnya waktu itu, ngga enak betul dilihatnya. Pikir saya kayaknya si mas nya lagi menstruasi. Padahal saya bukan tipe orang yang ngeyelan ato bicara pakai nada tinggi, tapi ditolaknya begitu banget. Sejak saat itu saya putuskan untuk uninstal aplikasi Halo Index dan bodo amat kalau semisal kartu member saya expired.
Setelahnya kalau ingin transfer uang, saya pilih lari ke toko indo terdekat, dengan catatan harus rela jika KURS yang diberi lebih rendah dan ongkos pengiriman yang ditawarkan lebih tinggi. Yang penting sampai lah niatan menabungnya.
Kemudian kemarin pas kebetulan mas husband lagi butuh rupiah, do'i menawarkan buat balik lagi kirim uang pakai aplikasi Index. Sebagai istri yang baik, tentu nurut suaminya ya hehe. Instal lagi lah saya aplikasi tersebut dan syukur alhamdulillah masih bisa log in (dan alhamdulillahnya lagi masih ingat cara mainin aplikasinya haha). Tandanya, tata cara pengiriman uang di sistem aplikasi Index tidak berubah selama kurun waktu setahun-dua tahun ini.
Saya merasa sama sekali tidak rempong dan inilah alasan ketiga saya kenapa pilih kembali ke aplikasi Index saat saya kirim uang : KURS tinggi, ongkos pengiriman rendah dan waktu sampainya cepat.
Lalu bagaimana sih cara kirim uang lewat aplikasi Index?
Saya membagi tata caranya menjadi dua tahapan kirim uang lewat aplikasi. Yang pertama, kita mainkan aplikasinya. Yang kedua, kita setor uangnya.
Berikut tahapan pemakaian aplikasinya.
1. Pastikan di smartphone temans sudah terinstal aplikasi Index ya.
2. Buat temans yang pertama kali instal aplikasi, kita harus isi dulu Data Profil atau Data Pengirim (klik logo bundar dipojok kanan atas pada menu utama). Semuanya harus sesuai dengan ARC temans yang masih berlaku ya. Lalu foto selfie juga harus yang terbaru alias kita selfie saat itu juga. Juga foto ARC depan dan belakang harus yang jelas dan tidak terpantul cahaya ya (secara bagian depan ARC rawan mengkilat kalau terpantul cahaya).
3. Setelah simpan Data Profil atau Data Pengirim tadi, kita bisa masuk ke menu Kirim Uang. Ada 4 sub menu di menu Kirim Uang : Kirim, Histori, Tips dan Data Penerima. Ada baiknya kalau tidak dalam kondisi terburu-buru menggunakan aplikasi kirim uang, kita bisa intip dulu dan baca secara seksama sub menu Tips.
4. Sebelum masuk ke sub menu Kirim, pilih sub menu Data Penerima dulu ya. Kemudian klik Buat Data Baru. Pilih Rekening Bank dan isi kolom-kolom dibawahnya. Harus lengkap ya. Setelah semua kolom diisi dengan lengkap, klik Tambah.
5. Lalu kita pilih sub menu Kirim. Isi kolom-kolom dibawahnya dengan lengkap lalu klik kirim. Setelah yakin dengan kolom keterangan pengiriman, klik kirim. Banyak banget ya, sabarrr hehe.
6. Kita akan diarahkan ke kolom peninjauan ulang pengiriman dan Data Pengirim. Cek lagi ya sebelum klik kirim.
7. Bubuhkan tanda tangan kita ke kolom Consignor. Lalu klik Setuju.
Catatan :
Usai klik tombol setuju, aplikasi akan kembali ke menu utama. Kita masuk ke menu Kirim Uang lalu klik sub menu Histori. Akan ada muncul dua tampilan subsub menu yang berdampingan : Kiriman dan Gagal. Kalau transaksi kita berhasil, maka di subsub menu Kiriman akan ada tulisan Proses Verifikasi. Jika transaksi kita gagal, maka disubsub menu Gagal akan ada tulisan Verifikasi Gagal.
Mengapa kita gagal dalam proses verifikasi?
No no no, jangan panik duluan ya. Karena kalau kita panik, kita ngga bisa berfikir jernih. Kalau transaksi kita gagal, maka akan ada SMS notifikasi (iyaa SMS-short message service) masuk untuk memberitahukan kesalahan apa (yang sudah kita perbuat #halah) dan meminta kita untuk registrasi ulang. Nah kalau sudah tau salahnya apa, kita bisa lakukan pembenaran.
In case, saya salah dua kali (hahaha), salah letak nama, kebiasaan di Indo ya letak namanya A-B-C, kalau di Taiwan semua letak namanya C-B-A. Bingung ya?hehe. Yang jelas kasus saya adalah salah menuliskan nama Data Pengirim tidak sesuai dengan ARC hehe. Setelah dibenarkan, saya cek kembali lalu lakukan pengiriman ulang (cara nomor 5-7 ditahapan pemakaian aplikasi).
Jika verifikasi kita berhasil, akan ada pula SMS masuk yang memberitahukan bahwa registrasi berhasil dan meminta kita untuk melakukan pembayaran/penyetoran uang di convenient store (Family Mart, Hi-Life atau 7-11) atau cabang Index terdekat.
Setelah main di aplikasi, kita bisa lanjut ke tahap kedua : setor uang.
8. Kebetulan rumah saya diapit dua convenient store 7-11 dan Family Mart. Tapi saya cenderung suka bertransaksi dan melakukan pembayaran tagihan apapun di 7-11. Larilah saya ke 7-11 setelah dapat SMS kalau verifikasi berhasil, sekalian nabung uang NTD sekalian pula bayar-bayar tagihan.
9. Setelah berada didepan kasir, kita siapkan aplikasi Index. Buka menu Kirim Uang, lalu sub menu Histori, lalu klik subsub menu Kiriman (yang bertuliskan Menunggu Pembayaran). Dibawah kolom akan ada pilihan convenient store mana yang dituju. Kasus saya pilih 7-11, jadi saya klik logo 7-11. Kasih smartphone kita ke kasir untuk dipip barcode nya. Setelahnya kita bayarkan sejumlah uang sesuai dengan nominal Total NTD yang ada di aplikasi.
Note : Rupanya ada batasan waktu saat buka barcode, maksimal 10 menit. Ada baiknya kita buka pilihan convenient store nya (pada aplikasi) setelah bertatap muka dengan penjaga kasir.
10. Tidak sampai satu menit setelah pembayaran, tampilan di aplikasi akan berubah menjadi Proses Kirim. Tandanya pembayaran sudah diterima dan kita tinggal menunggu rupiah masuk ke tabungan. Jika saya hitung waktu, ada jeda waktu sekitar tiga jam dari proses pembayaran ke masuknya rupiah direkening tabungan. Jadi tanda uang sudah masuk, di Tanda Bukti Pengiriman terdapat tulisan status transaksi Berhasil.
Mudahkan temans? Ngga rempong sama sekali, dan sudah pasti sampainya. Tapi yaa kembali lagi, monggo terserah njenengan, ada banyak platform yang menawarkan jasa kirim uang dari Taiwan ke Indonesia. Boleh banget lhooo bagi ke saya pengalaman temans dalam mengirim uang dari Taiwan ke Indonesia, siapa tau ada yang lebih murah ongkosnya dan lebih cepat cair uangnya kan saya juga mau coba hehehe. Kalau ada yang mau bagi pengalaman kirim uang dari negara lain pun juga saya siap mendengarkan, monggoo ^^.
Aku bekum pernah ngerasain kalo kirim2 uang dari LN gini :D. Dulu pas kuliah di Malaysia, itu semua udah papa yg urus mba, aku tinggal tarik duit di ATM tiap bulan hahahah. Tapi harusnya memang ga susah sih yaaa. Pengalamanku pas kerja di bank asing, kan banyak juga expat yg kirim uang dari Indonesia ke negaranya. Tapi Krn bankku memang banyak cabangnya di negara2 lain, jadinya ya lebih gampang. Biasanya sih nasabah2ku udah buka rek HSBC di Indonesia, tapi dia juga punya rek HSBC di negara dia. Jadinya internet bankingnya bisa kita Link-an. So, lebih gampang kirim2. Dan Krn bank nya sama, tapi beda negara doang, fee juga LBH murah, malah bisa gratis kalo dia nasabah prioritas.
BalasHapusAku cuma tau cara kirim uang via bank yg sama jadinya :D. Kalo udah beda2 banknya, palingan hrs tau ntah itu Swift code atau IBAN no. Kalo tujuannya Eropa. Tapi pastinya kalo via bank gini pasti LBH mahal dibanding pake aplikasi kayak punya mba :).
Hihihi maklum mbak, kami ngga ada penghasilan di Indonesia ostomastis di rekening ngga banyak hihihi. Nah, pas punya uang nganggur di Taiwan kepikiran buat nabung di rekening Indonesia hihihi, sekaligus deh nambah buat tabungan darurat gitu.
HapusHuwih klo urusannya sama HSBC mah expat-expat berduit semua itu hihi (melipir alus).
Nah klo soal teknis perbankan nampaknya mbak Fanny lebih tau deh, saya manggut manggut aza dengerin. Thanks for sharing mbak ^^