Teman-teman pernah dengar atau pernah (atau mungkin sedang) pakai Black Gold?
~oOo~
Ngomongin fashion emang ngga ada matinya. Makin tambah tahun makin banyak pula variasi turunan fashion, identik dengan fashion kekinian yang berubah-ubah. Jaman masih gadis dulu (a elaa gadis katanya wkwk), saya suka ngikutin fashion di tipi tipi atau di majalah. Saking kepengennya punya tas cantik atau gelang manik-manik yang terkenal pada jamannya, saya sampai rela ngabisin waktu di kamar buat bikin sendiri. Iyaaa bikin tas sendiri (jahitnya pakai tangan, karena badan saya terlalu kecil kalau mau pakai mesin jahit punya Ibu tertjintah). Saya juga bikin aksesorisnya sendiri. Jaman saya SD sampai SMP, sang Ibu melarang anak-anaknya keluar rumah kecuali saat sekolah dan mengaji. Jadi saya punya banyak waktu di rumah untuk berkreasi.
Lalu beranjak remaja-dewasa, SMP-SMA-kuliah, saya suka yang namanya model jilbab dan bajunya. Sudah boleh keluar rumah dengan kemauan sendiri dan bersama teman karena sudah bisa naik motor dan mobil. Mulai dah lebih up to date sama fashion jalanan. Dulu yang namanya tunik dan gamis belum seterkenal sekarang. Kalau tanya di toko pakaian atau butik, yaa pakai nama atasan atau baju atau rok perempuan. Dan ketika teman-teman seusia saya masih sibuk menyukai rok perempuan, saya sudah punya berbagai macam fashion pakaian luar negeri seperti celana coldore; blazer kulit; yukensi shanghai dkk. Kadang juga kalau menurut saya, model dan ukurannya "kurang ngeh", saya modifikasi sendiri. Ibu saya sering ngomel, karena di kamar anak perempuannya terlalu banyak "gombal" dan manik-manik wkwkwk.
Mom, heranlah kalau di kamar anak perempuanmu terdapat banyak perkakas mesin.
Tahun 2000-an saya juga suka mengoleksi manik-manik atau yang sering dibilang "monte". Saya suka bikin aksesoris sendiri lalu karena jumlahnya kebanyakan dijuallah itu monte dalam bentuk cincin; gelang dan kalung ke teman-teman SD. Eh lha kok ada yang mau beli ya wekekek. Saya ngga terlalu silau sama yang namanya emas perhiasan kala itu. Bahkan yang terakhir saya ingat, saat akan lulus kuliah, Ibu saya memperlihatkan kotak perhiasannya yang kayak koper artis itu dan memilihkan beberapa perhiasan untuk saya. Saya hanya tertarik pada satu cincin emas tanpa mata.
Berbeda dengan sekarang, saya suka banget sama yang namanya emas. Sendirinya agak khawatir memang, karena takutnya saya jadi addicted kayak dulu suka koleksi koleksi barang. Dan sezuzurnya saya agak silau sama emas perhiasan di Taiwan, hampir setiap toko offline dan online disini menjual emas perhiasan kadar 9999 alias 24karat mboook.
Saya menetapkan mindset : kalau untuk koleksi (tapi ngga boleh banyak-banyak hehe) bolelah emas perhiasan, kalau untuk investasi harus emas batangan.
Tapi namanya hati manusia, sering berubah-ubah. Setelah menetapkan mindset, ketertarikan saya justru beralih ke perhiasan Black Gold. Keliatan simpel dan ngga mencolok, dan itu emas which is itu berharga. Tapi penasaran, emang ada emas yang warnanya hitam?
Apa itu Black Gold?
Setelah saya searching dibeberapa artikel online, hmmm, saya bisa menyimpulkan bahwa black gold itu ngga nyata. Bukan ngga nyata berarti kasat mata ato yang ngga terlihat mata ya, bukan. Black gold tidak murni "black" saat ditemukan di alam, melainkan blacknya ini hasil rekayasa manusia. Ada yang setuju juga ada yang engga, ngga papa.
Black gold merupakan "emas" yang dibuat di pabrik maupun di laboratorium. Sejauh ini teknik pembuatan black pada gold sebatas "melapisi" dan tidak permanen. Dan karena hanya melapisi, tentu saja "bisa luntur" warna hitamnya. Di beberapa dekade belakang, para ilmuwan menemukan teknologi untuk mengubah semua logam menjadi berwarna hitam, dan dapat dipastikan hitamnya tidak akan mudah luntur. Tidak menutup kemungkinan dengan menggunakan teknologi yang menjurus ke mikro partikel tersebut, emas yang memiliki warna asli kuning bersinar ini akan berubah menjadi hitam pekat. Sayangnya, teknologi tersebut memerlukan laser femtosecond yang sangat mahal dengan akses listrik yang sangat besar dayanya.
Bicara tentang teknik pelapisan emas menjadi hitam yang tidak permanen ini. Ada empat cara yang dapat mengubah emas menjadi hitam : Oxidation (menggunakan cairan asam yang khusus dan diaplikasikan ke permukaan emas/logam), Blackening (menggunakan cairan pekat seperti cat yang disikat ke permukaan emas/logam), Black Enamel (cairan enamel yang berwarna hitam dipanggang dan dilumurkan ke permukaan emas/logam; kelebihannya emas/logam tersebut menjadi keras dan bersinar), Black Rhodium Plating (cairan rhodium yang berwarna hitam diciptakan di laboratorium dengan pencampuran bahan kimia; ketika dilapiskan ke emas/logam; hasilnya tidak sepenuhnya berwarna hitam melainkan keabu-abuan).
Apakah black gold valuable layaknya emas perhiasan? Tentu saja, karena bahan dasarnya emas perhiasan tentu harganya mengikuti harga dunia. Dan percaya ngga percaya semakin tahun harga emas selalu bertambah! Lalu bisakah black gold ini dijadikan investasi? Some say yes, but not me. Why? Karena black gold yang saya miliki luntur pak! Uda ngga secantik saat awal pakai.
Kusempat kecewa! Banget.
Awal-awal lihat di sosmed, kok cantik yaa gelang warna hitam begitu, emas lagi, kok daku ngga punya yaa, pengen punya ah satu. Lanjut searching lah di platform belanja online yang berwarna orange itu, eee banyak macemnya. Masukin favorit beberapa dan checkout satu ajah. Kirim ke Taiwan barengan sama hadiah lebaran dan obat-obatan dari Ibu (loooovvveee bangettt mommy, kuh jadi terharu hiks). Lalu daku buka bungkusan kecil berwarna hitam, ada nota dari si toko emas daaaan jeng jeeenggg : benang! haha.
Memang saat di unboxing, adik saya ngevideo sambil ngomel-ngomel. Bilang buang-buang uanglah, bilang ngga pintar pilih seleralah, sampai didoain ngga punya duit buat beli gelang beneran (NAUDZUBILLAHMINDZALIIIIIKKKK). Sebagai mbak yang santuy, saya anggap angin omongan dia. Walau Ibu saya juga ngomongnya pake ngancem, "awas kund yo, ojok dibaleni tuku benang, gak usah tuku tuku maneh, gelang emase Ibu akeh, pek'en kabeh!". Daku masih optimis, barang yang saya beli ngga jelek-jelek amat.
Tapi kutak menyangka memang yang datang benang beneran haha. Sekecil ituuuhhh,, masa lebih besar karet gelang ketimbang gelang black gold guwehh. Lagi-lagi tertipu dengan barang online, salah salah, high hopes nya yang ketinggian sama barang online. Iyalah kita beli perhiasan kaaaann (?).
Kecewanya ternyata berlanjut bund. Saya pakai gelang benang tersebut buat sehari-hari. Dari mulai tanggal 29 April malam dan pagi tanggal 2 Mei saya terperangah ketika di kamar mandi melihat gelang black gold ini. Kebetulan lampu kamar mandi rumah shiny nya agak kelewatan bak lampu penerangan bundar yang biasa dipakai mbak-mbak online shop buat live. Kelihatanlah itu semua manik-manik yang "luntur" hitamnya. Padahal pakai baru sekitar tiga hari lhooo.
Masih lanjut lho buundd kecewanya. Saya teringat video lifehacks di sosmed tentang cara cek aksesoris beneran emas ato tidak. Sontak saya ambil magnet yang tertempel dikulkas dan tempel ke gelang black gold ini. Semua manik-manik dan rantainya tidak menempel kecuali satu : pengaitnya. Sudah ini berat gelang yang dikasih ngga sampai segram, pengaitnya bukan emas pula. Adooohh maaakkk, daku doain semoga toko emasnya berkah yaaa.
Sebentar sebentar. Yang manik-manik hitamnya luntur jadi warna hitam keputihan. Sementara rantainya, hitamnya luntur jadi warna hitam keemasan. Apakah manik-maniknya ini bukan emas? HAHA hayolooo~
Terakhir nih bund kecewanya, janji deh semoga ini yang terakhir. Kalau ada yang bilang banting aja gelangnya, sabaarrr, sabarr. Ngga perlu saya keluar usaha banting sih, tinggal tunggu ditarik #SingkekLurus aja gelangnya uda putus sendiri kok, mengingat anaknya sedang asik-asiknya gerak dan tertarik (banget) sama benda yang mengkilat #sad.
Balik ke leptop ya bund, ternyata saya alergi. Baru tau ini kalau saya alergi emas atau mungkin alergi sama lapisan emasnya bund. Gatelnya parah bund, tapi saya ngga berani garuk, ditahan aja siapa tau ilang-ilang sendiri gatelnya. Entah apa lapisannya ya, yang jelas saya apes dapat yang kualitas ngga bagus.
Ooo makanya black gold ngga dijual di Taiwan, apa gara-garanya black gold ini ngga eternal kayak gini ya ???
Saran & Curhatan Kesimpulan
Jadi kalau temans melihat black gold di toko emas atau di platform belanja online, jangan terburu-buru checkout ya. Pastikan dulu berapa karat si emas hitam itu, kemudian tanyakan pelapis warna hitamnya pakai apa. Bukannya apa-apa, takut kena alergi seperti saya kan berabe. Dan kalau sudah terlanjur beli, pastikan saat memakainya temans tidak pakai lotion atau sunscreen, tidak berkeringat dan tidak mandi yaa. Ya kali dibeli tapi ngga dipakee~.
So far, saya suka banget gelang emas hitam ini, karena ukurannya kecil dan dalam pemakaiannya sama sekali ngga mengganggu aktivitas. Tapi ya itu tadi, umur gelangnya bergantung pada keaktifan bayi saya wekekek. Sekali tarik terus putus, ilang duit sejuta. Makanya lisss, iya wes wes udah cukup "makanya makanya". Minta doanya ya, supaya saya tabah. xixixi, salam 💖.
Referensi Bacaan
3. Lexie Jordan